Anies Marah Dapati Perkantoran Nonesensial Masih Kerja dari Kantor: Ini Soal Nyawa

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya melakukan sidak di sejumlah perusahaan saat pelaksanaan PPKM darurat.

oleh Ika Defianti diperbarui 06 Jul 2021, 13:21 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat di balkon rumah dinas Jalan Suropati, Menteng, Kamis (3/12/2020). Anies Baswedan yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah dinas gubernur karena positif Covid-19 menyempatkan diri untuk berolahraga pada pagi ini (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajarannya melakukan sidak di sejumlah perusahaan saat pelaksanaan PPKM Darurat. Berdasarkan aturan, kantor di bidang nonesensial wajib 100 persen kerja dari rumah (work from home).

Sidak tersebut diunggah dalam akun Instagram @aniesbaswedan pada Selasa (6/7/2021). Kala itu, Anies mendatangi Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat.

Saat di memasuki kantor PT Ray White Indonesia, Anies sempat menanyakan di mana HRD dan manager perusahaan kepada salah satu karyawan yang ada di lokasi.

"Mana HRD-nya?" tanya Anies.

Saat bertemu dengan wanita yang diyakini sebagai HRD, Anies meminta agar perusahaan tidak egois. Sebab Pemprov DKI Jakarta setiap harinya terus berupaya menyelamatkan banyak nyawa akibat terpapar Covid-19.

"Ini bukan soal pelanggaran aturan nama ibu siapa? Ibu Diana dan perusahaan ibu tidak bertanggung jawab," ucap Anies.

"Ini bukan soal untung rugi. Ini soal nyawa. Kita ini mau nyelametin nyawa orang dan orang-orang seperti ibu ini yang egois. Ini pekerja pekerja ikut aja," lanjut Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta agar para karyawan dipulangkan sesuai aturan yang ada.

"Sekarang tutup kantor yah dan katakan pada semua pulang taati aturan. Mengerti?," jelas dia.

Para petugas langsung memberikan sanksi dan penempelan informasi bahwa kantor tersebut ditutup sementara waktu.

Selanjutnya Anies juga melakukan sidak ke PT Equity Life Indonesia. Anies langsung menegur pimpinan perusahaan tersebut.

Anies juga mempertanyakan salah seorang karyawan yang tengah mengandung tetap bekerja di kantor saat PPKM darurat.

"Kenapa dilanggar? Setiap hari kita nguburin orang pak. Bapak ambil tanggung jawab, semua buntung pak enggak ada yang untung. Apalagi ada ibu hamil masuk," kata Anies Baswedan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


74 Perusahaan

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sebanyak 74 perusahaan di Ibu Kota disidak saat pelaksanaan PPKM darurat hari ketiga.

Puluhan perusahaan itu merupakan bagian dari sektor esensial dan non esensial.

"Hari ini dilakukan sidak di 74 lokasi Jakarta. Dari 74 yang diperiksa, 59 (perusahaan) ditutup," kata Anies dalam YouTube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (5/7/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta agar perusahaan di Jakarta mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Sebab Pemprov DKI memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tegas bila terjadi pelanggaran.

"Kami perlu ingatkan kepada semua bahwa pemerintah memiliki kewenangan bukan hanya menutup, tapi mencabut izin," ucapnya.

Selain itu, Anies juga meminta para karyawan perusahaan non esensial untuk melapor bila dipaksa untuk bekerja di kantor saat pelaksanaan PPKM darurat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya