Kesalahan Maskapai Membuatnya Terpisah dari Anjing Pemandu, Pria Tunanetra di Inggris Kesal

Terpisahnya Tony Barclay dengan anjing pemandunya itu, membuat pria tunanetra itu merasa kehilangan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jul 2021, 18:00 WIB
Golden Retriever (unsplash.com/ Diego Passadori)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria tunanetra di Britania Raya terpaksa harus berpisah dengan anjing pemandunya selama penerbangan dari Belfast, Irlandia Utara ke London, Inggris.

Kejadian itu membuat Tony Barclay, pria itu, takut anjing bernama Wallace tersebut disita atau tidak diizinkan pulang ke rumah dengan penerbangan easyJet.

"Saya benar-benar tersesat tanpa Wallace. Dia adalah persilangan German Shepherd/Retriever, dan pendamping serta pemandu terbaik," kata pria yang telah bersama anjing itu selama empat tahun.

Dilansir dari Mirror pada Selasa (6/7/2021), kejadian itu terjadi saat pria 62 tahun itu diberi tahu pihak maskapai bahwa dia perlu menunjukkan bukti paspor hewan peliharaan, termasuk hasil vaksinasi rabies.

Padahal faktanya, aturan pembatasan yang mengharuskan dokumen semacam itu ditunda oleh Oktober oleh anggota parlemen di Stormont.

Hal ini membuat Tony perlu mencari perawat untuk anjing pemandu itu, serta harus membayar dua penerbangan agar sang istri bisa menemaninya dalam perjalanan ke markas Royal National Institute for the Blind di London, tempat ia menjadi sukarelawan.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Merasa Kehilangan Sang Anjing

"Istri saya menggambarkan saya buta tanpa Wallace, karena dengannya di sisi saya, saya bisa melakukan hampir semua hal," kata Tony.

"Dia membuat saya tetap aman, dia penghibur dan teman dan dia tahu bagaimana saya ingin menjalani hidup saya sehari-hari. Dia memastikan saya bisa melakukan itu."

Menurut Tony, kehilangan penglihatan biasanya digambarkan sebagai sebuah disabilitas. Namun ia menggambarkan dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan berbeda karena keberadaan Wallace.

"Tetapi keputusan EasyJet yang pada dasarnya melarang Wallace dari penerbangan domestik mereka dari Belfast ke London, telah melumpuhkan saya lagi," ujarnya.

Pihak maskapai telah menulis surat kepada Tony, bahwa dia membutuhkan bukti paspor Wallace agar dia bisa naik ke pesawat.


Merasa Kesal dan Marah

"Mereka berkata, 'anjing juga harus memenuhi persyaratan Skema Paspor Hewan Peliharaan Inggris karena kami tidak dapat menerima tanggung jawab atas hewan apa pun yang tidak didokumentasikan dengan benar.'"

"Dengan kata lain, anjing pemandu saya perlu mendapatkan vaksinasi rabies yang tidak perlu, pengobatan cacing yang tidak perlu dan paspor hewan peliharaan, yang disediakan oleh dokter hewan," kata Tony. "Ini sepenuhnya kebalikan dari apa yang dikatakan Majelis."

Tony mengatakan bahwa pada 1 Juni, pimpinan Democratic Unionist Party Edwin Poots telah mengumumkan bahwa pembatasan paspor hewan peliharaan ditunda hingga paling awal 1 Oktober.

Menurut pria yang pernah menjadi seorang polisi di Cheshire itu, dia bisa menggunakan tongkat putihnya. Namun, ia tidak terbiasa karena telah memiliki anjing pemandu.

"Saya merasa kesal, sangat emosional tentang seluruh kejadian ini, tetapi kebanyakan saya hanya merasa marah karena kami dibiarkan dalam kegagalan ini."

Sementara itu, pihak EasyJet mengatakan bahwa mereka mengucapkan permintaan maaf atas kesalahan tersebut, dan telah mengambil tindakan untuk memastikan kejadian semacam itu tidak berulang kembali.


Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat

Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya