Luhut Sebut Mobilitas Warga Harus Turun 30-50 Persen Agar Covid-19 Terkendali

Jika mobilitas masyarakat berhasil turun 50 persen, Luhut meyakini kasus Covid-19 dapat melandai mulai pekan depan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Jul 2021, 17:23 WIB
Dua kendaraan panser milik TNI digunakan untuk menyekat ruas Jalan Lenteng Agung Raya arah PS Minggu, Jakarta, Selasa (6/7/2021). Penyekatan dilakukan untuk mengurangi mobilitas warga selama pemberlakukan PPKM Darurat se Jawa-Bali 3-20 Juli 2021. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, setidaknya mobilitas warga harus turun 30 persen agar kasus Covid-19 di Indonesia terkendali. Sementara, dibutuhkan penurunan mobilitas sebesar 50 persen untuk menghadapi Covid-19 varian delta.

"Nah, 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus. Jadi kalau kita bisa tadi mobilitas ini bisa kita manage sampai 30 (persen), tapi yang paling baik adalah 50 (persen). Karena minus 50 itu menghadapi tadi delta varian," jelas Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Dia mengaku telah meminta bantuan TNI-Polri serta kepala daerah untuk memastikan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berjalan baik, khususnya di titik-titik penyekatan. Jika mobilitas masyarakat berhasil turun 50 persen, Luhut meyakini kasus Covid-19 dapat melandai mulai pekan depan.

"Kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat 50 persen maksud saya. Saya kira minggu ini, minggu depan akan mulai lihat flattening, kemudian kita melihat akan secara perlahan dia mulai menurun," katanya.

Menurut dia, pemerintah akan terus memantau pergerakan atau mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali selama periode PPKM darurat 3-20 Juli 2021. Pemantauan dilakukan melalui indeks mobilitas dan cahaya malam serta menggandeng Lembaga Antariksa Amerika Serikat, NASA.

"Jadi kalau sekarang ini kita lihat (penurunan mobilitas) masih di angka 26 (persen) yang paling tertinggi atau 27 (persen) mungkin itu, tapi itu baru kemarin," ujar Luhut.

Sebelumnya, Luhut memprediksi kasus Covid-19 masih akan terus naik dalam 12 hari ke depan. Adapun kasus Covid-19 betambah 29.000 pada Senin, 5 Juli 2021 dan diprediksi akan terus naik.

"Ini (kasus Covid-19) akan terus makin naik dalam 10 hari, 12 hari ke depan. Hari ini sudah 29.000, walaupun tingkat kesembuhan lebih dari 13.000. Tetapi, tetap peningkatan itu masih tetap tinggi," jelas Luhut dalam konferensi pers, Senin malam.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Mobilitas Masih Tinggi

Dia mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan di Google Maps, mobilitas masyarakat masih cukup tinggi di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Luhut menyebut tingginya mobilitas ini berpotensi membuat kasus Covid-19 melonjak.

"Kalau ini terus terjadi, saya kira akan mempersulit kita semua dan akan anda menyumbang orang yang bisa cedera atau kena covid karena ketidakdisiplinan saudara. Dan itu bisa saudaramu, bisa keluargamu, bisa anak istrimu, atau bisa dirimu sendiri," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya