Liputan6.com, Jakarta - Melonjaknya kasus Covid-19 berimplikasi pada permintaan terhadap tabung gas oksigen medis. Di berbagai tempat di wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi antrean warga untuk mengisi tabung gas oksigen bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Dalam rangka mengamankan pasokan oksigen medis, Kementerian Perindustrian bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait berupaya menjaga ketersediaan pasokan oksigen medis untuk kebutuhan sejumlah rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia.
Advertisement
"Kemenperin sudah membahas dengan asosiasi terkait kekurangan kekurangan oksigen di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah. Mereka akan menyuplai dari pabrik-pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kami akan terus memastikan kebutuhan oksigen di rumah sakit terpenuhi dan sudah disanggupi oleh asosiasi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dikutip dari laman indonesia.go.id, Selasa (6/7/2021).
Adapun kapasitas produksi gas oksigen di Indonesia 650 juta ton per tahun, sebanyak 300 juta ton per tahun terintegrasi dengan pengguna. Saat ini utilisasi rata-rata industri gas oksigen sekitar 80 persen karena sangat tergantung lokasi.
Untuk tahun ini, hingga Juni 2021 tercatat sudah ada tujuh juta liter oksigen yang dipesan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stok Cukup
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, Indonesia masih memiliki stok tabung oksigen yang cukup di tengah lonjakan kasus Covid-19.
“Saat ini masih ada stok 3.000 tabung oksigen dan para produsen tabung perusahaan dalam negeri. Mereka bisa cepat memproduksi tabung oksigen. Dengan begitu bisa diantisipasi potensi kekurangan tabung," ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah juga sudah memegang komitmen dari penyuplai oksigen dalam negeri untuk mengalihkan kapasitas produksinya dari untuk industri menjadi untuk kebutuhan medis. Dengan begitu akan ada stok oksigen yang mencukupi di tengah lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.
Menurut Budi Gunadi, persoalan bukan ada pada langkanya tabung oksigen. Melainkan, yang perlu diperbaiki adalah persediaan oksigen medis atau aspek logistik.
Pemerintah pun akan memastikan kelancaran logistik dari truk-truk pengangkut oksigen sehingga tidak terkena hambatan penyekatan atau kelebihan muatan. "Kami berdiskusi dengan produsen oksigen ini, kami bisa mengisi dengan truk-truk yang berasal dari Jabar dan Jatim. Kami sudah berkoordinasi dengan Polri agar logistik truk besar ini aman. Jadi tidak ada gangguan ataupun ODOL jadi logistik bisa lancar," ujarnya.
Advertisement