Liputan6.com, Jakarta - Menjual mobil rental tanpa sepengetahuan pemiliknya masih saja terjadi. Modus kejahatan ini rupanya terjadi di India. Bahkan baru-baru ini seorang pria berhasil menjual 264 mobil rental.
Melansir Cartoq, polisi di negara tersebut berhasil menemukan 200 mobil senilai RS4,5 crore atau setara Rp8,7 miliar (Kurs RS1=Rp194). Ratusan kendaraan tersebut dijual oleh orang yang menyewanya sebagai taksi.
Advertisement
Departemen kepolisian setempat bekerja keras untuk mengembalikan mobil-mobil tersebut ke pemilik aslinya dalam waktu kurang dari sebulan.
Selain itu, sebenarnya polisi sudah menangkap pelaku bernama Ketul Parmar dari Botad pada 7 Juni lalu. Ia ditangkap setelah polisi menerima laporan atas pencurian mobil olehnya. Setelah ditangkap, polisi menginterogasi dan mengidentifikasi orang-orang yang membelli mobil curian Ketul Parmar.
Diketahui bahwa Ketul Parmar tak menjual mobil curiannya di satu area. Agar tak dicurigai, ia menjualnya di berbagai tempat, yakni Gujarat dan Maharashtra. Ketul Parmar mematok setengah harga dari harga normal, alhasil banyak orang yang membeli mobil curiannya.
Penggelapan Mobil
Polisi kini telah berhasil mengembalikan 22 mobil ke pemiliknya. Lebih dari 60 laporan yang masih menunggu di pengadilan. Ketika pengadilan telah memutuskan, maka akan lebih banyak mobil yang dikirim ke pemiliknya.
Amar Patel, seorang warga Bhathena telah mengajukan pengaduan atas tindak kriminal ini pada 5 Juni lalu. Sementara itu, aksi penggelapan mobil ini telah terjadi sejak September 2020 lalu. Polisi mendakwa Ketul Parmar dengan berbagai tuntutan, seperti pelanggaran kepercayaan, kecurangan, dan pemalsuan dokumen.
Penggelapan mobil ini terkuak setelah Patel dan pelaku terlibat bisnis bersama. Ketul Parmar mengaku mendapatkan kontrak untuk memasok mobil sewaan ke perusahaan tenaga surya. Percaya akan hal itu, Patel pun memberi mobil selama 10 hari masa percobaan dan Parmar pun membayar sewanya.
Setelah transaksi, Patel semakin berani memberikan mobil yang lebih banyak. Bahkan teman Patel yang berada di bisang usaha yang sama turut memberikan mobil kepada Parmar.
Untuk bisa menjebak para korbannya, Parmar menawarkan sewa yang tinggi sebesar RS20.000 atau Rp3,8 juta per bulan untuk setiap mobil selama masa pandemi. Karena itulah banyak orang yang terjebak atas penipuan ini.
Sumber: Otosia.com
Advertisement