Liputan6.com, Jakarta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan di Pulau Jawa-Bali, 3-20 Juli 2021, tidak membuat sektor pertanian berhenti.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sukabumi, yang diisi sejumlah petani milenial, justru mampu memanfaatkan kondisi ini dengan menghadirkan Paket PPKM dan Isoman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Advertisement
Paket tersebut merupakan bentuk pemasaran hasil komoditas hortikultura, khususnya sayuran produksi dari beberapa kelompok tani yang ada di Kecamatan Sukabumi. Geliat aktivitas pertanian di Sukabumi ini, menjadi bukti pernyataan Mentan terkait peluang sektor pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa bekerja di sektor pertanian menjadi pekerjaan pilihan utama masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Data jumlah tenaga kerja sektor pertanian meningkat sebanyak 2,23% selama pandemi Covid-19.
"Hal ini dapat terlihat dari jumlah tenaga kerja sektor pertanian yang meningkat menjadi 2,23% dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, terus memberikan semangat kepada penyuluh pertanian untuk terus mendampingi petani di lapangan walaupun kondisi saat ini masih pandemi.
Menurutnya, tugas para penyuluh, peneliti, dan pelaksana lapangan tujuannya sama yaitu menjaga produksi agar tidak menurun. Serta bersama-sama meningkatkan produktivitas dan berupaya menyejahterakan petani.
"Penyuluh meningkatkan produktivitas itu belum cukup, tapi penyuluh juga harus meningkatkan kesejahteraan petani," kata Dedi.
Beliau pun menegaskan penyuluh juga harus mampu mendorong bagaimana produk-produk pertanian bisa terjual dengan harga yang menguntungkan bagi petani, dengan harga yang mampu menggairahkan petani dan harga yang membuat petani semakin semangat untuk terus berproduksi.
BPP Kecamatan Sukabumi, sebagai salah satu institusi di bawah Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, dan kepanjangan gerak dari Kementerian Pertanian, terpanggil untuk terus mengkampanyekan berbagai kebijakan pemerintah dan dorongan dari kebutuhan di saat pandemi. Salah satunya melalui Paket PPKM dan Isoman.
Sebagai salah satu Business Development Service Providers (BDSP) Program YESS di Provinsi Jawa Barat, BPP Kecamatan Sukabumi melibatkan beberapa poktan yang didominasi oleh pemuda untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan buah masyarakat.
Diat Sujatman, Koordinator BPP Sukabumi, mengatakan program YESS merupakan program regenerasi petani yang menyasar pemuda-pemudi di pedesaan agar menjadi petani serta wirausaha muda pertanian.
"Saat ini banyak rumah tangga yang sedang melakukan isolasi mandiri atau bekerja di rumah (WFH), mereka semua memilih untuk berbelanja secara online. Tinggal WA saja pesanan langsung diantar ke rumah pemesan khusus yang ada di Wilayah I Sukabumi, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," jelas Diat Sujatman.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Enam Kelompok Tani
Diat menjelaskan awalnya kegiatan ini dilakukan atas kerja sama beberapa kelompok tani yang ada di Kecamatan Sukabumi dan dipelopori oleh Cucu Sumiati Ketua KWT Kenanga dan Nurdin pengurus Hikari Farm Indonesia. Hasil sayuran dari beberapa kelompok tani dikumpulkan dan dikemas untuk selanjutnya diantar kepada para pemesan.
"Sampai saat ini ada 6 kelompok tani sebagai pemasok sayuran, di antaranya KWT Kenanga, Kelompok Tani Wanasari, Maya Wortel, Kelompok Tani Kalapacondong, AER Farm Hidropnik dan Kelompok Tani Pemuda Berkah yang memasok telur ayam kampung," papar Diat.
Sebelum diberlakukan PPKM Darurat, Hikari Farm Indonesia dan rekan petani milenial lainnya sudah menjalin kerjasama memasok kebutuhan sayuran ke super market Selamat dan beberapa ritel yang ada di Sukabumi.
Advertisement