Top 3: Fenomena Aphelion hingga Jerman Cabut Larangan Perjalanan 5 Negara Populer

Kemunculan fenomena aphelion, RI-Rusia memperkuat kerjasama kesehatan yang memprioritaskan Vaksin COVID-19 hingga Jerman cabut larangan perjalanan terkait pandemi ke lima negara jadi sorotan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Jul 2021, 09:31 WIB
Ilustrasi matahari, sinar matahari, semangat, motivasi. (Photo by Jude Beck on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan fenomena aphelion pada 6 Juli 2021 kemarin menjadi sorotan para pembaca kanal Global Liputan6.com hari ini.

Aphelion adalah fenomena ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari.

Menurut Peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, fenomena ini terjadi dikarenakan orbit Bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Selain itu, berita terkait RI dan Rusia yang memperkuat kerjasama kesehatan untuk memprioritaskan vaksin COVID-19. Isu lainnya yang jadi sorotan adalah perihal Jerman mencabut larangan perjalanan akibat COVID-19 dari lima negara.

Berikut ini selengkapnya dalam Top 3 Global edisi Rabu (7/7/2021):


1. Fenomena Aphelion

Ilustrasi matahari, sinar matahari, semangat, motivasi. (Photo by Kaitlin Duffey on Unsplash)

Setiap tahunnya Bumi berada pada jarak terdekat dengan Matahari (yang disebut perihelion) yang terjadi setiap Januari, dan berada pada jarak terjauh dari Matahari (yang disebut sebagai aphelion) yang terjadi setiap Juli.

"Aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 6 Juli 2021 pukul 05.27 WIB / 06.27 WITA / 07.27 WIT pada jarak 152.100.527 km," kata Andi dikutip dari laman Lapan.

Sedangkan dampaknya ke bumi, menurut Andi, secara umum tidak ada yang signifikan.

"Suhu dingin ketika pagi hari yang terjadi belakangan ini dan nanti sampai dengan Agustus merupakan hal yang biasa terjadi pada musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit sehingga tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan," jelasnya.

Selengkapnya baca ini...


2. RI-Rusia Perkuat Kerjasama Kesehatan, Pengadaan Vaksin COVID-19 Jadi Prioritas

Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu RI Retno Marsudi dalam press briefing Selasa (6/7/2021). (Screenshot/Liputan6.com)

Penguatan kerja sama kesehatan tetap menjadi sorotan utama dalam pertemuan bilateral maupun multilateral yang Indonesia lakukan. Saat ini dengan Rusia.  

Indonesia dan Rusia tengah berupaya mengatasi bersama pandemi COVID-19. Salah satunya dengan berencana vaksinasi COVID-19.

Untuk mengintensifkan hubungan kedua negara, sudah tandatangani Plan of Consultation (Rencana Konsultasi) antara dua Kementerian Luar Negeri kita untuk periode 2021-2023.

"Dalam pertemuan itu kami membahas bagaimana kami memperkuat kerja sama dijangka pendek dan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, tentunya masalah pengadaan vaksin (COVID-19), terapeutik dan diagnostik tetap menjadi prioritas," ujar Menlu Retno dalam Press Briefing virtual, Selasa (6/7/2021).

Menurut Menlu Retno, Rusia menyampaikan komitmennya untuk memperkuat jangka pendek kerja sama. Semua kerja sama akan sesuai dengan panduan dari kedua negara juga otoritas kesehatan serta WHO.

Selengkapnya di sini...


3. Jerman Cabut Larangan Perjalanan Terkait COVID-19 Bagi 5 Negara Ini

Ilustrasi pesawat terbang. (dok. Unsplash.com/@trinitymmoss)

Jerman mencabut larangan perjalanan terkait COVID-19 pada warga yang berasal dari Inggris dan empat negara lain yang terkena varian terbaru.

Aturan ini  juga berlaku bagi orang-orang dari Portugal, Rusia, India, dan Nepal, demikian dikutip dari laman BBC, Selasa (6/7/2021).

Ada aturan pelonggaran untuk masuk ke Jerman. Dimana, pengunjung yang sudah divaksinasi lengkap tidak akan diwajibkan karantina.

Namun, orang yang tidak divaksinasi masih akan diminta untuk dikarantina hingga 10 hari, dengan opsi untuk mengakhiri karantina mereka lebih awal dengan tes negatif pada hari kelima.

Kelima negara tersebut hingga kini masih digolongkan sebagai "wilayah varian virus" karena penyebaran varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India.

Baca selengkapnya di sini...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya