IHSG Menguat, Investor Asing Buru Saham ASII hingga INDF

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (7/7/2021), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,26 persen ke posisi 6.062,77.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jul 2021, 12:18 WIB
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (7/7/2021). Investor asing melakukan aksi beli saham di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,26 persen ke posisi 6.062,77. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 0,24 persen ke posisi 6.061. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke posisi 848. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.066,99 dan terendah 6.055,95. Sebanyak 177 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 192 saham melemah dan menahan penguatan IHSG. 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 160.613 kali dengan volume perdagangan 12,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,08 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 14.470.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham iDXHealth naik 0,98 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham  IDXTrans menanjak 0,74 persen dan IDXTechno mendaki 0,69 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXEnergy merosot 1,02 persen, diikuti IDXBasic merosot 0,45 persen dan IDXProperty tergelincir 0,30 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Top Gainers dan Losers

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BMHS naik 25 persen

-Saham BOSS naik 22,86 persen

-Saham PRIM naik 18,54 persen

-Saham SRAJ naik 13,62 persen

-Saham MSIN naik 13,73 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham EDGE turun 7 persen

-Saham TRUE turun 6,99 persen

-Saham MASA turun 6,99 persen

-Saham AKSI turun 6,85 persen

-Saham JECC turun 6,84 persen


Aksi Investor Asing

Para pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 17,4 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 12,8 miliar

-Saham ACES senilai Rp 9,8 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 9,2 miliar

-Saham INDF senilai Rp 6 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham AMRT senilai Rp 26 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 16,8 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 11,3 miliar

-Saham TINS senilai Rp 8,8 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 5,4 miliar


Bursa Saham Asia

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,08 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,02 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,59 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,07 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,10 persen dan indeks saham Singapura turun 0,97 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia,IHSG naik 0,69 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 6 Juli 2021 didorong saham kapitalisasi kecil. Di sisi lain, pemerintah akan menambah modal dengan ikuti rights issue BRI. Tambahan modal berupa mengalihkan sebagian sahamnya di Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani kepada pemberi pinjaman.

Pertumbuhan ekonomi dapat melambat sekitar 4 persen pada kuartal ini jika gagal hentikan peningkatan tajam kasus dan kematian karena COVID-19. Jika lonjakan COVID-19 dapat dikendalikan pada Juli dan aktivitas ekonomi dapat kembali normal pada Agustus, pertumbuhan PDB dapat mencapai hampir lima persen pada kuartal III 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya