Liputan6.com, Jakarta - Seorang pramugari maskapai Virgin Australia diduga telah menginfeksi banyak penumpang dengan Covid-19 varian Delta yang sangat menular selama penerbangan singkat pada Sabtu, 3 Juli 2021, dari Gold Coast ke Sydney. Pejabat kesehatan New South Wales (NSW Health), Australia langsung mengeluarkan peringatan mendesak akhir pekan ini.
Pramugari tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada 26 Juni 2021, tetapi tes hanya dilakukan setelah mereka menjalankan lima penerbangan secara berurutan. Meski tidak bergejala, pramugari tersebut menjalani tes cepat rutin dan diisolasi segera setelah mendapat hasil positif Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Baru kemudian diketahui bahwa pramugari telah diidentifikasi sebagai kontak dekat dari kasus yang ada, tetapi pelacak kontak belum sempat menghubungi pihak maskapai.
"NSW Health ingin memperingatkan penumpang yang terbang dari Gold Coast ke Sydney dengan penerbangan bersama maskapai Virgin yang diumumkan sebelumnya, karena beberapa transmisi Covid-19 sekarang telah terjadi pada penerbangan ini," kata pihak NSW Health, seperti dilansir dari Paddle Your Own Kanoo, 4 Juli 2021.
"Semua penumpang dianggap kontak dekat dan harus waspada dalam memantau gejala dan tetap diisolasi selama 14 hari penuh, terlepas dari hasilnya," lanjut peringatan kesehatan masyarakat itu.
Para peneliti sebelumnya telah mempertimbangkan bahwa risiko terinfeksi Covid-19 dalam penerbangan oleh penumpang atau anggota awak lain jauh lebih besar pada penerbangan jarak jauh. Sementara, waktu penerbangan antara Gold Coast dan Sydney hanya 1,5 jam.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Selalu Patuh Protokol Kesehatan
Virgin Australia mengatakan pramugari mereka selalu memakai masker di pesawat dan mematuhi pengendalian infeksi serta protokol kesehatan yang diterapkan oleh pihak maskapai selama bertugas. Belum diketahui apakah pramugari telah divaksinasi Covid-19 atau telah ditawari vaksin.
"Anggota kru yang terkena dampak adalah kontak dekat kasus positif Covid-19 dari cluster yang diketahui di Sydney. Virgin Australia memahami bahwa anggota kru tidak mengetahui bahwa mereka adalah kontak dekat dari kasus positif sampai setelah mereka menyelesaikan penerbangan terakhir mereka hari ini," begitu pernyataan maskapai Virgin Australia.
Namun, risiko bagi masyarakat luas seharusnya relatif rendah karena semua penumpang di dalam penerbangan Virgin Austalia VA524 diperintahkan untuk dikarantina minggu lalu.
Situasi berbeda dialami seorang pramugari Vietnam Airlines bernama Duong Tan Han. Pada Maret 2021, ia dinyatakan bersalah melanggar aturan karantina Covid-19 dan menyebarkan virus ke orang lain.
Advertisement
Langgar Aturan Karantina
Dikutip dari laman Channel News Asia, Hau melanggar peraturan karantina 14 hari di negara itu. Ia juga bertemu dengan 46 orang lainnya setelah penerbangannya dari Jepang pada November 2020, menurut dakwaan yang diunggah di situs web kementerian kepolisian.
Hau telah berbaur dengan orang lain selama masa karantina dan mengunjungi kafe, restoran, dan menghadiri kelas bahasa Inggris sementara dia seharusnya mengisolasi diri, kata surat dakwaan di Vietnam. Dia dinyatakan positif COVID-19 pada 28 November 2020.
Pelanggaran Hau mengakibatkan karantina dan pengujian sekitar 2.000 orang lainnya di kota dengan biaya 4,48 miliar dong, kata surat dakwaan. "Pelanggaran Hau serius, membahayakan masyarakat dan membahayakan keselamatan masyarakat," kata pernyataan itu.
Selama ini, Vietnam telah dipuji atas upayanya untuk menahan Covid-19 melalui pengujian dan pelacakan massal serta karantina terpusat yang ketat.
6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat
Advertisement