281.638 Pekerja Sudah Ikut Program Vaksinasi Gotong Royong

Saat ini, program vaksinasi gotong-royong menggunakan vaksin covid-19 yang diproduksi Sinopharm.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2021, 13:20 WIB
Petugas memeriksa suhu tubuh pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengajak swasta untuk menjalankan program vaksinasi gotong-royong. Dalam program ini, swasta ikut ambil bagian membelikan karyawannya vaksin Covid-19.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, hingga saat ini telah ada 281.638 pekerja yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi gotong royong.

"Total penyuntikan sampai posisi 6 Juli kemarin sudah 281,6 ribu dosis, dan dengan rata-rata penyuntikan 5.400 penyuntikan per hari," ujarnya dalam rapat bersama DPR, Jakarta, Rabu (7/72021).

Vaksinasi gotong royong dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang terpisah dengan program pemerintah. Adapun upaya tersebut bertujuan agar tidak saling mengganggu kelancaran dari program vaksinasi masing-masing.

Vaksin untuk gotong-royong diperoleh daro Sinopharm. Vaksin gotong royong sudah tersedia sebanyak 1,5 juta dosis dari total yang dijanjikan sebanyak 15 juta dosis.

"Suplainya sudah datang sebesar 1,5 juta dosis sampai Juni kemarin, dan ini lagi berproses untuk melakukan program vaksinasinya kepada perusahaan-perusahaan yang memang mereka terlibat dalam program vaksinasi gotong royong ini," kata Honesti.

Tambahan vaksin nantinya akan diperoleh dari pihak di luar Sinopharm. Bio Farma disebut sudah melakukan perjanjian suplai vaksin dari CanSinoBio sebanyak 5 juta dosis dan itu akan mulai datang ke Indonesia pada awal kuartal III-2021.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Minta Arsjad Rasjid Kejar Target 22 Juta Vaksinasi Gotong Royong

Pekerja swasta mengikuti proses vaksinasi COVID-19 saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinovam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut meminta pihak swasta untuk bantu percepatan program vaksinasi Covid-19. Termasuk para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia untuk vaksinasi gotong royong.

Dalam hal ini, Jokowi mengimbau kepada Ketua Umum Arsjad Rasjid, Ketua Dewan Pertimbangan Anindya Bakrie, beserta seluruh jajaran pengurus baru Kadin Indonesia untuk merealisasikan target 22 juta vaksin gotong royong.

"Meskipun targetnya 22 juta, tapi karena vaksinnya juga belum datang ya ini lah yang akan kita kejar nanti dengan ketua dan jajaran pengurus kadin baru agar angka vaksin 22 juta itu bisa dikejar dalam bulan Juli-Agustus dan bulan-bulan berikutnya," imbuhnya dalam Munas Kadin Indonesia di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/6/2021).

Jokowi turut memaparkan target pengadaan vaksin hingga akhir 2021. Dengan rincian, Juli sekitar 34 juta dosis, Agustus 43,7 juta dosis, September 53 juta dosis, Oktober 84 juta dosis, November 80,9 juta dosis, dan Desember 71 juta dosis.

"Memang target yang tidak kecil. Tetapi kemarin setelah kita coba sehari bisa 1,3 juta, saya yakini bisa meningkatkan angka jadi 2,5 juta (per hari) bukan sebuah hal yang sulit. Asal satu, kuncinya vaksinnya ada," kata Jokowi.

Menurut dia, penyaluran vaksin di masa lalu memang sempat mentok di angka 300 ribu dosis per hari. Namun sekarang dia optimistis karena angka penyaluran bisa mencapai 1,3 juta per hari.

"Ini lah upaya-upaya yang terus kita lakukan. Dan hari ini ada finalisasi kajian untuk kita melihat karena lonjakan yang sangat tinggi, kita harapkan selesai. Karena diketuai pak Airlangga, pak Menko Ekonomi untuk memutuskan diberlakukannya PPKM darurat," tutur Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya