Liputan6.com, Atlanta - Terbangun dari tidur karena pantulan sinar matahari sepertinya pernah dirasakan semua orang. Namun, bagaimana jadinya jika Anda secara tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan seekor kucing liar yang berbahaya.
Hal itu dialami wanita dari Atlanta, AS. Saat sedang tidur terlelap, ia terkejut dengan kedatangan kucing liar yang melompat ke tempat tidurnya.
Advertisement
Keanehan ini terjadi pada Rabu 30 Juni 2021 waktu setempat. Ketakutannya makin bertambah karena kucing yang datang berasal dari spesies kucing eksotis asli Afrika.
Menurut cerita yang dilansir dari CNN pada Rabu (7/7/2021), wanita bernama Kristine Frank yang tinggal di lingkungan Brookhaven itu menjelaskan bahwa si kucing datang ke rumah tak lama setelah suaminya membawa anjing mereka keluar. Jadi ia sengaja membiarkan pintu terbuka.
Tiba-tiba si kucing liar itu menghampirinya. Lalu mereka berpapasan dengan jarak 6 inci atau sekitar 15 cm.
"Saya merasa itu terlihat bukan kucing pelihara rumahan biasa. Saya tidak tahu itu kucing apa. Intinya saat itu saya benar-benar ketakutan," beber Frank.
Mencoba menyelamatkan diri, Frank pun perlahan berjalan keluar dari kamarnya. Lalu sang suami membantu membuka pintu kamar dan mengarahkannya keluar. Kucing pun tak lama kemudian meninggalkan rumah.
Frank dibuat bertanya-tanya mengenai spesies kucing tersebut. "Setelah melihatnya, saya terus berpikir, apakah itu kucing hutan? Apakah itu macan tutul? Apakah itu anaknya atau induk macan tutul?" jelas Frank.
"Sejujurnya, kejadian ini masih membuatku takut," ungkapnya di saat kucing itu masih berkeliaran hingga saat ini," tambahnya.
Pada akhirnya ia disarankan oleh lembaga pengontrol hewan untuk segera menghubungi Departemen Sumber Daya Alam untuk menyelidiki kucing tersebut. Frank mengira serval itu diduga memiliki tinggi sekitar dua setengah cm kaki atau 76.2 lebih panjang dari kucing rumahan.
Termasuk Perdagangan Hewan Ilegal
Mendengar kabar ini, Badan Pertahanan Hukum Hewan mengatakan kucing liar tersebut tergolong hewan ilegal di Georgia. Meskipun belum ada UU resmi yang mengatur larangan tersebut.
Namun, Manajer Urusan Legislatif Senior ALDF Alicia Prygoski mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan pentingnya melarang kepemilikan kucing liar ilegal. Lantaran dianggap membahayakan lingkungan sekitar.
"Perdagangan kucing liar di negara ini benar-benar tidak diatur dengan baik, yang mengakibatkan banyak spesies kucing liar, termasuk serval. Hewan itu jadi menjalani hidup mereka di rumah pribadi yang bukan habitatnya. Sehingga perilaku mereka tentu berbeda dengan kucing-kucing pelihara pada umumnya," tegas Alicia.
Badan Pertahanan Hukum pun melanjuti kasus ini dengan memasang jebakan di lingkungan rumah Frank. Mereka berniat untuk mengembalikan serval tersebut kembali ke habitat aslinya. Siapapun yang melihat kucing tersebut diharap berhati-hati dan menjauh serta segera menghubungi lembaga pengontrolan hewan setempat.
Hewan tersebut adalah Leptailurus serval berasal dari Afrika. Saat ini sebagian besar tinggal di Afrika bagian selatan, terutama di Zimbabwe dan Provinsi Natal. Populasi kecil terletak di Pegunungan Atlas, di mana distribusinya lebih besar sebelum 1980, seperti dilansir dari Animaldiversity.org, Kamis 3 Juli 2020.
Serval dewasa umumnya bertubuh ramping, gesit, dan panjangnya kira-kira 60 cm dari bahu ke ekor. Spesies jantan rata-rata memiliki berat sekitar 9--18 kg dan betina sembilan sampai 13 kg.
Kaki dan telinga mereka panjang dan dianggap yang terbesar dalam keluarga kucing. Mereka memiliki bintik-bintik hitam dan garis-garis yang bervariasi di antara setiap individu.
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement