Transaksi Digital adalah Solusi Aktivitas Perbankan Paling Aman Saat Pandemi

Bank Mandiri Kendari menyosialisasikan transaksi digital di Sulawesi Tenggara saat pandemi Covid-19 agar warga tak perlu ke bank.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 09 Jul 2021, 19:00 WIB
Aktivitas nasabah di Kantor Cabang Bank Mandiri Kendari, Sulawesi Tenggara.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Kendari - Aktivitas transaksi perbankan Bank Mandiri di wilayah Sulawesi Tenggara, jadi salah satu sektor terdampak Covid-19. Mengatasi ini, Bank Mandiri lebih memanfaatkan transaksi digital terhadap nasabah.

Area Operational Manager Bank Mandiri Kendari, TA Eko Oksiarso menyatakan, saat ini Bank Mandiri tengah gencar menyosialisasikan penggunaan aplikasi Livin' Mandiri. Aplikasi ini, diharapkan bisa memaksimalkan warga Sulawesi Tenggara menjalani work from home tanpa harus ke bank.

"Di era digital ini, kami merangkul lembaga pembiayaan (fintech) yang bisa sejalan dengan misi dan visi kami," ujar Eko Oksiarso, Selasa (6/7/2021).

Menurutnya, aplikasi Livin' Mandiri akan terus berkembang ke depannya. Bakal ada fitur-fitur baru seperti pembayaran kredit yang bisa dilakukan melalui handphone tanpa perlu keluar rumah.

Eko melanjutkan, masyarakat mudah memahami aplikasi ini. Sebab, fitur-fiturnya dibuat sederhana sehingga mudah dipahami masyarakat. Misalnya, ada fitur pembayaran tagihan listrik, air dan pembelian paket telepon, tanpa harus ke bank atau ke kantor tujuan.

"Kami juga tetap koordinasi di Makassar, di sana ada Kepala Kantor wilayah yang setiap saat memberikan informasi bagi kami," ujarnya.

Hingga saat ini, diketahui ada 20 cabang bank Mandiri di Sulawesi Tenggara, memberlakukan prokes ketat bagi nasabah dan karyawan. Sebanyak 2.500 lebih karyawan kini mendapat giliran untuk work from home dan work from office.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:


Tantangan Paling Berat

Aktivitas nasabah di Kantor Cabang Bank Mandiri Kendari, Sulawesi Tenggara.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Tantangan paling berat yang mesti dijalani karyawan Bank Mandiri adalah ketika harus mengerjakan pekerjaan rumah di kantor. Dengan pemberlakuan PPKM mikro di sejumlah wilayah di Indonesia, diakui ada sejumlah pekerjaan yang tak bisa dilakukan di rumah dan harus keluar.

"Misalnya, marketing, mereka tetap berada di luar rumah karena pekerjaan lapangan kan," jelas Eko Oksiarso.

Namun, dia mengungkapkan, sudah ada sejumlah aplikasi yang mempermudah karyawan bekerja di luar kantor. Jika terpaksa kantor harus tutup dan pelayanan ditiadakan, pihaknya yakin masih bisa bekerja maksimal.

"Kami harapkan Kendari bisa cepat pulih, tetapi tentunya karyawan bisa tetap bekerja dari rumah memanfaatkan aplikasi," lanjutnya.

Dia memaparkan, saat ini ada 7 cabang Bank Mandiri di Kota Kendari. Sisanya, tersebar di 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. Jumlah sebanyak ini, bisa dimanfaatkan nasabah untuk bertransaksi.

Dia melanjutkan, untuk mengurangi kerapatan nasabah, pihak bank membagi 50 persen di dalam bank, 50 di persen nasabah berada luar. Sehingga, ada jaga jarak yang bisa mengurangi kerapatan.

"Sejak saat pandemi Covid-19 tahun lalu, kami di setiap cabang ada tempat cuci tangan, satpam, dan karyawan dilengkapi masker dan alat pengukur suhu tubuh. Sehingga, prokes benar-benar kami jalankan," dia memungkasi.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya