Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan keuangan akan sangat berpengaruh pada pemenuhan beragam kebutuhan seseorang. Apabila dapat dilakukan dengan baik, bukan hal yang mustahil mencapai sehat finansial untuk masa depan.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi masyarakat Indonesia masih dalam kategori rendah, yakni 38,3 persen. Sejalan dengan itu, EVP, Head Marketing and Digital Communication Bank OCBC NISP Amir Widjaya menyebut, ada banyak hal yang mendasari rendahnya persentase tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Salah satunya dari behavior, attitude, mindset dari para generasi muda kurang bagus. Contohnya kalau kita lihat banyak sekali dari mereka yang tidak memiliki dana darurat, pengeluaran dulu baru menabung," kata Amir dalam Media Briefing NYALA Financial Fitness Class, Rabu, 7 Juli 2021.
Amir melanjutkan, faktor lain yang memengaruhi adalah mereka yang membiarkan uang diam, tidak merencanakan pensiun, hidup dari hutang, atau berperilaku boros. Selain itu, tiga kunci seperti knowledge, behavior dan attitude berperan penting dalam upaya mencapai sehat finansial.
"Tidak berarti yang punya gaji dan income yang lebih besar itu lebih sehat secara finansial," tambahnya.
Untuk sehat finansial, diperlukan Knowledge yang berarti pemahaman dasar finansial yang dapat membuat keputusan finansial yang bijak. Kedua, Behavior, kemampuan menghemat, membayar tagihan tepat waktu, merencanakan pengeluaran di masa depan, hingga memilih produk keuangan yang tepat. Ketiga, Attitude, pandangan mengenai uang memengaruhi keputusan finansial yang diambil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pentingnya Aksi hingga Dedikasi
Selain itu, bicara soal financial fitness, dikatakan Amir, juga memiliki banyak kesamaan dengan physical fitness. Ia menggambarkan, beragam mimpi harus diupayakan untuk mencapainya.
"Tapi enggak pernah take action, tidak ada pengorbanan, dedikasi, komitmen, habit, tidak akan ke mana-mana. Karena sama dengan physical fitness, kita mesti melatih tidak hanya punya plan, tapi kalau enggak pernah take action dari plan itu juga enggak ke mana-mana," lanjutnya.
Amir menyebut penting pula untuk mengetahui seberapa sehat finansial dengan check-up kondisi keuangan, perlunya pendampingan dari ahli, dan membuat rencana keuangan yang lebih detail. Seiring dengan hal tersebut, pihaknya turut menghadirkan solusi Nge-Gym Finansial.
Ini adalah sebuah rangkaian kelas financial fitness yang membahas solusi dari permasalahan finansial yang sering dialami. Kelas dimulai 8 Juli--30 September 2021 mendatang.
Advertisement
Kelas Finansial
Di kelas financial fitness, akan ada financial fitness coaches yang akan berbagi ilmu, kisah dan pengalaman seputar finansial. Hal tersebut guna membantu peserta untuk menjadi bugar finansial.
Kelas juga akan mengangkat topik yang relevan dihadapi generasi muda, seperti mengatur keuangan keluarga, membayar cicilan KPR, mengatur penggunaan kartu kredit, menyiapkan dana darurat, hingga berbagai isu lainnya secara interaktif. Bakal ada 80 rangkaian kelas financial fitness.
Sepanjang Juli, kelas akan mengulas soal financial endurance, di Agustus bicara mengenai financial strength, dan September tentang financial agility. Kelas berlangsung setiap Selasa dan Kamis pukul 19.00--20.00 WIB.
4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Advertisement