Rupiah Ditutup Melemah Jelang Rilis Risalah The Fed

Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.483 per dolar AS hingga 14.510 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2021, 18:12 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Jakarta, Kamis (23/10/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditransaksikan ditutup terkoreksi pada Rabu (7/7/2021). Pelemahan ini jelang rilis risalah rapat bank sentral Amerika Serikat atau the  Federal Reserve (the Fed).

Rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi 14.483 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.470 per dolar AS.

"Risalah dari pertemuan The Fed pada bulan Juli 2021 diharapkan memberikan beberapa petunjuk untuk kebijakan moneter bank sentral ke depan," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.

Pelaku pasar akan mencermati seberapa serius para pejabat The Fed terkait penarikan (tapering) paket stimulus moneter dan kapan waktu paling awal kenaikan suku bunga acuan dapat dimulai.

Di sisi data Indeks Manajer Pembelian (PMI) non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM) AS yang dirilis pada Selasa berada di 60,1 untuk Juni, karena kekurangan tenaga kerja dan bahan baku kemungkinan berkontribusi pada angka yang lebih rendah dari perkiraan.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 92,524. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,346 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.485 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.483 per dolar AS hingga 14.510 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi 14.500 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya 14.468 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rupiah Anjlok, Tembus 14.505 per Dolar AS

Petugas menghitung uang pecahan US$100 di Jakarta, Senin (24/8/2015). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat, Posisi dolar terus beranjak hingga di kisaran Rp 14.150. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemag pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan rupiah seiring investor yang mencermati potensi dilakukannya kebijakan moneter ketat oleh The Fed ke depan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (7/7/2021), rupiah dibuka di angka 14.485 per dolar AS, melemah dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.470 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah kembali bergerak terus melemah hingga tembus ke 14.505 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.485 per dolar AS hingga 14.510 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,1 persen.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah mungkin berbalik melemah pada Rabu ini karena pelaku pasar mengantisipasi rilis notulen rapat kebijakan moneter bank sentral AS The Fed dini hari nanti.

"Notulen ini bisa memberikan indikasi potensi kebijakan moneter bank sentral AS akan lebih ketat ke depannya yang bisa mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston dikutip dari Antara, Rabu (7/7/2021).

Sementara dari dalam negeri, kasus baru harian COVID-19 yang terus naik dan memecahkan rekor, masih menjadi kekhawatiran pasar yang bisa menekan rupiah.

"Bila terus naik, dikhawatirkan PPKM darurat akan berlangsung lebih lama dan ini akan menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Ariston.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya