Seluruh IGD RS Rujukan Covid-19 di Malang Over Kapasitas Pasien

Keterisian layanan IGD di RS rujukan Covid-19 di Malang telah mencapai 143,86 persen dan banyak antrian pasien

oleh Zainul Arifin diperbarui 08 Jul 2021, 08:14 WIB
Wali Kota Malang, Sutiaji bersama tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang (Rabu, 7 Juli 2021). Layanan IGD di seluruh rumah sakit rujukan pada telah over kapasitas pasien Covid-19 (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Malang - Layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang terpaksa menampung pasien melebihi kapasitasnya. Masyarakat pun diimbau patuh aturan dan menerapkan protokol kesehatan karena situasi mengkhawatirkan.

Mengutip data Satgas Covid-19 Malang kota, ada 11 rumah sakit rujukan dengan total kapasitas seluruhnya sebanyak 57 bed. Tapi sampai dengan Rabu, 7 Juli 2021 telah menangani sebanyak 82 pasien atau mencapai 143,86 persen.

Kondisi serupa juga di ruang perawatan intensif (ICU) dan ruang isolasi di RS rujukan tersebut. ICU kapasitas 41 bed terisi 37 pasien atau 90,24 persen. Ruang isolasi kapasitas 907 bed terisi 868 atau 95,70 persen. Rumah karantina Jalan Kawi kapasitas 97 terisi 100 persen.

Wali Kota Malang, Sutiaji tak memungkiri situasi darurat tersebut usai berkunjung ke RS Saiful Anwar Malang dan RS Lavalette. Menurutnya, situasi itu sangat mengkhawatirkan lantaran lantaran keterbatasan kapasitas.

“IGD sampai penuh, bahkan pasien yang masuk daftar tunggu sudah sangat banyak. Ini menunjukkan kedaruratan ,” kata Sutiaji, Rabu, 7 Juli 2021.

Menurutnya, seluruh stakeholder di Kota Malang berupaya keras mengendalikan penyebaran Covid-19. Tenaga kesehatan dan petugas pemakaman pun bekerja sangat keras. Tapi itu semua bisa tidak ada artinya bila masyarakat tak turut terlibat aktif.

“Masyarakat harus terlibat dengan menerapkan protokol kesehatan dan patuh aturan PPKM Darurat,” ucap Sutiaji.

Ia juga melihat proses pemakaman jenazah di TPU Samaan, Lowokwaru. Sehari sebelumnya, 44 orang meninggal dunia dimakamkan protokol Covid-19 di Malang. Sedangkan pada Rabu ada ini 32 orang meninggal dunia.

“Ada yang meninggal dunia setelah tiga hari berobat di rumah sakit, padahal sebelumnya tidak punya gejala. Maka masyarakat tidak boleh menganggap remeh,” ucap Sutiaji.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Update Covid-19 Malang Raya

dr Widodo Mardi S, salah satu dokter di RS Saiful Anwar Malang, meminta masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Serta menaati seluruh aturan pemerintah agar penyebaran Covid-19 dapat terkendali.

“Kita semua harus menjaga prokes dengan ketat. Turuti apa yang diperintahkan pemerintah demi keselamatan semua,” ucap Widodo.

Sementara itu berdasarkan data Info Covid-19 Jawa Timur, sampai dengan 7 Juli 2021 total kasus terkonfirmasi positif di Kota malang ada sebanyak 7.313 kasus. Dari jumlah kasus itu, 338 pasien masih dirawat, 680 pasien meninggal dan 6.295 pasien sembuh. Lalu ada 482 kasus suspek, 125 probable, 482 pasien diisolasi dan 7231 dinyatakan discarded.

Sedangkan di Kabupaten Malang kasus konfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 4.021 kasus dengan 166 masih dirawat, 3.589 sudah sembuh, 266 pasien meninggal. Lalu ada 271 kasus suspek, 44 probable, 80 orang diisolasi dan 6.174 dinyatakan discarded.

Sementara itu di Kota Batu kasus konfirmasi positif Covid-19 ada sebanyak 1.777 kasus dengan 117 pasien masih dirawat, 1.509 pasien sudah sembuh, 151 pasien meninggal dunia. Kasus suspek ada 1.062 kasus dan 70 probable.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya