Kelompok yang Dilarang Pakai Obat Kumur

dokter gigi menjelaskan cara kerja obat kumur dan apakah Anda memang membutuhkannya.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Jul 2021, 08:00 WIB
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Saat ingin mengatasi bau mulut dengan cepat, mungkin Anda langsung berkumur dengan obat kumur yang juga memberikan efek kesegaran. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait obat kumur.

Dilansir dari Livestrong, dokter gigi menjelaskan cara kerja obat kumur dan apakah Anda memang membutuhkannya.

1. Membantu mencegah gigi berlubang

Fluoride dalam obat kumur menyatu dengan permukaan email untuk membuat gigi Anda lebih tahan dari pembusukan, kata ketua oral biology di Universitas di Buffalo School of Dental Medicine, Frank A. Scannapieco, DMD, PhD. Kepala petugas klinis SmileDirectClub, Jeffrey Sulitzer, DMD, mengatakan berkumur dengan fluoride mampu  melapisi gigi sehingga gigi lebih kuat dan mengurangi plak.

2. Menghilangkan bakteri

Obat kumur yang mengandung bahan antiseptik seperti alkohol dan mentol dapat mencapai celah di antara gigi dan menghancurkan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, bau mulut, dan masalah terkait gusi, kata Dr. Sulitzer. Maka dengan terbunuhnya bakteri jahat di mulut, Anda menghambat plak gigi (biofilm) pada gigi, tambah Dr. Scannapieco.

"Karena plak yang menyebabkan radang gusi, obat kumur ini akan membantu melawan gingivitis," katanya.

3. Meredakan gejala mulut kering

Menggunakan obat kumur dapat mengurangi ketidaknyamanan pada orang-orang tertentu, terutama mereka yang memiliki kondisi seperti xerostomia (mulut kering), kata Dr. Scannapieco. Namun, berkumur dengan alkohol atau bahan anti-bakteri lainnya justru dapat mengeringkan mulut, memperburuk masalah yang ada, kata Dr. Sulitzer. Itulah mengapa penting untuk berbicara dengan dokter gigi Anda, yang dapat merekomendasikan obat kumur yang tepat jika Anda memiliki masalah ini.

Tetap saja obat kumur tidak akan menyelesaikan sebagian besar masalah mendasar yang menyebabkan bau mulut dan kondisi gigi lainnya, kata Dr. Sulitzer. Jika Anda memiliki bau mulut yang berkelanjutan, kunjungi dokter gigi untuk menyingkirkan masalah lain yang lebih serius, seperti penyakit gusi.

"Obat kumur dapat memiliki efek jangka pendek untuk mengurangi jumlah bakteri di mulut, tetapi obat kumur saja tidak dapat menghilangkan mikroba di mulut yang membentuk biofilm pada gigi yang menyebabkan karies gigi dan penyakit periodontal," kata Scannapieco.

 

Simak Video Berikut Ini:


Kelompok Orang yang Tidak Harus Menggunakan Obat Kumur

Meskipun obat kumur dapat bermanfaat bagi kebanyakan orang, ada orang lain yang harus menghindari obat kumur.

1. Anak kecil

"Anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak boleh menggunakan obat kumur," kata Dr. Sulitzer.

Itu karena anak kecil dapat menelan obat kumur dalam jumlah yang cukup besar, yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan bahkan keracunan (karena kandungan alkohol), seperti dikutip dari American Dental Association (ADA).

2. Siapapun yang memiliki luka mulut terbuka

Orang-orang dengan luka mulut terbuka tidak boleh menggunakan obat kumur kecuali direkomendasikan oleh penyedia medis, karena dapat membahayakan proses penyembuhan, tegas Dr. Sulitzer.

3. Orang dengan sensitivitas atau alergi terhadap bahan-bahan tertentu

"Beberapa orang mungkin sensitif terhadap obat kumur dengan alkohol (misalnya, mereka yang memiliki mulut kering atau mukositis). Maka untuk orang-orang ini, obat kumur non-alkohol akan lebih nyaman digunakan. Selain itu, sejumlah kecil orang mungkin juga alergi terhadap bahan dalam obat kumur," kata Dr. Scannapieco.

 


Kapan Menggunakan Obat Kumur?

Sebelum Anda menggunakan obat kumur, selalu gunakan benang gigi dan menggosok gigi terlebih dahulu.

Flossing dan menggosok gigi terlebih dahulu mengurangi jumlah mikroba pada gigi, sehingga mempermudah kerja obat kumur,” kata Dr. Scannapieco.

Setelah menyikat gigi, sebaiknya tunggu tiga sampai lima menit untuk memastikan fluoride dalam pasta gigi tidak hilang, kata Dr. Sulitzer.

Untuk pembersihan yang lebih menyeluruh, Anda bahkan dapat menggunakan sikat interdental (alat dengan bulu yang dirancang untuk menggosok plak di antara gigi Anda) yang dicelupkan ke dalam obat kumur, kata Dr. Scannapieco.

"Ini akan membantu memberikan obat kumur di antara gigi, area yang sangat rentan terhadap peradangan dan keropos tulang," jelasnya.

Adapun Dr. Sulitzer merekomendasikan menggunakan obat kumur dua kali sehari, sekali di pagi hari dan kemudian di malam hari. Namun boleh juga tiga kali jika diperlukan di tengah hari untuk menghilangkan bau mulut sementara, katanya.

Untuk membantu mengendalikan atau mengurangi bau mulut, radang gusi, plak dan kerusakan gigi, periksa apakah obat kumur mengandung beberapa bahan aktif berikut, dikutip dari ADA.

- Cetylpyridinium chloride (membantu mencegah bau mulut)

- Klorheksidin atau minyak esensial (keduanya membantu mengelola plak dan radang gusi)

- Fluoride (membantu mencegah pembusukan)

- Peroksida (berfungsi sebagai zat pemutih atau pencerah)

Menurut ADA, meskipun Anda dapat menemukan obat kumur yang mengandung beberapa bahan tersebut dijual bebas, namun bahan lainnya hanya tersedia dengan resep dokter.

Intinya, obat kumur tidak boleh menjadi pengganti menyikat gigi dan flossing setiap hari, meskipun dengan menggunakannya juga bisa memperoleh manfaat. Berkumur dengan obat kumur adalah kebiasaan sehat untuk ditambahkan ke rutinitas perawatan mulut Anda, jelas Dr. Scannapieco.


Infografis Titik Lengah Makan Bersama

Infografis Titik Lengah Makan Bersama (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya