Liputan6.com, Jakarta Nama Whisnu Santika dikenal sebagai DJ. Namun akhirnya dia mencoba peruntungan di dunia musik dengan membawa genre yang cukup unik, yakni Baile Funk. Salah satu single-nya yang bertajuk Chitty Chitty Bang! (2019) terbilang sangat sukses. Dalam single itu Whisnu berkolaborasi dengan penyanyi berdarah Australia, Amy B.
Whisnu Santika kembali melahirkan sebuah karya baru yang berjudul Que Pasa. Single ini dirilis Rabu (7/7) di seluruh platform musik digital. Seperti Chitty Chitty Bang!, Wisnu tetap akan menghadirkan genre Baile Funk yang kental dengan alunan musik funk urban dance khas Brasil.
Dengan mobilitas yang terbatas selama masa pandemi, Whisnu Santika ingin tetap bisa memberikan hiburan untuk khalayak ramai melalui karya-karyanya, tak terkecuali Que Pasa.
Baca Juga
Advertisement
Visi dan Misi
Whisnu Santika telah berkecimpung selama 9 tahun sebagai DJ dan Produser Musik menyadari adanya peluang untuk membawa kultur dan warna baru dalam industri electronic dance music (EDM) Tanah Air. Setelah membuat 'racikan' musik dance dari genre seperti dancehall, moombahton, hip hop, bass, afrobeat, funk hingga house music, Whisnu ingin terus bereksperimen dengan musik Amerika Latin, seperti Baile Funk yang merupakan musik funk urban dance khas Brasil, ke dalam belantika musik Indonesia.
Advertisement
Inspirasi
Whisnu sendiri terinspirasi dari Diplo dengan cara menyatukan electronic dance music (EDM) dengan musik Amerika Latin sebagai salah satu genre yang masih cukup digemari di Indonesia. Melalui karya-karya dan kolaborasinya, ia ingin membuktikan talenta musik lokal juga bisa turut memperkenalkan kombinasi genre ini ke generasi penikmat musik EDM yang lebih luas dengan ide konsep 'Memanusiakan Manusia' melalui musik dan kultur baru yang dihasilkannya.
Viral
Single Whisnu yang berjudul Chitty Chitty Bang! sempat viral diganderungi para pecinta musik. Meski belum banyak DJ Tanah Air yang berkarya dengan genre serupa, Whisnu justru melihat ini sebagai satu peluang untuk menyentuh target pasar yang lebih muda.
“Generasi millenial dan Gen-Z sekarang sudah terbiasa dengan mash-up genre, mulai dari campuran musik hip-hop, R&B, house, bahkan sampai musik latin. Musik latin sendiri punya warna yang kuat. Dengan tempo dan irama yang upbeat, serta ketukan perkusi yang catchy menjadikannya cukup relevan dengan musik elektronik yang khusus dituju untuk menemani masyarakat Indonesia beraktivitas, juga dapat menjadi vibrasi penyemangat kehidupan masyarakat hingga saat ini,” ujar Whisnu.
“Ini menjadi dorongan utama saya untuk menciptakan culture musik baru di Indonesia, karena melalui karya-karya inilah saya bisa mengedukasi genre-genre baru," tambah Whisnu.
Advertisement