Liputan6.com, Tangerang - Melonjaknya kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mulai mempengaruhi anggaran dana di wilayah tersebut. Sisa anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), yang dipergunakan Pemkot Tangsel dalam penanganan Covid-19 di Tangsel, tersisa Rp 4,7 Miliar.
Sementara, peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat Tangsel membutuhkan anggaran lebih besar. Mulai dari operasional rumah sakit, hingga pembelian peti jenazah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Advertisement
"Saat ini kita mengandalkan dari belanja tidak tetap (BTT), karena mengandalkan dari situ yang kita miliki. Sisa BTT kemarin tinggal Rp 4,7 miliar. Saya mintakan ke tim anggaran Pemda untuk menambah lagi, karena kita perlu untuk beli ranjang dan sebagainya," tutur Benyamin.
Dia juga memperkirakan, kebutuhan anggaran peningkatan layanan kesehatan dan penanggulangan Covid-19 di wilayahnya itu, berkisar Rp 20 sampai Rp 28 miliar.
"Kurang lebih ada tambahan 20 sampai 28 miliar di BTT dalam pergeseran yang akan dilakukan. Sambil saya juga berharap kita akan mendapatkan bantuan keuangan dari Pemprov Banten, kurang lebih Rp 30 miliar dan ini semua diperuntukkan untuk melengkapi Rumah Sakit Serpong Utara," jelas Benyamin.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pelayanan Bisa Lebih Optimal
Dengan anggaran tersebut, Benyamin mengaku layanan kesehatan bagi pasien Covid-19 di Tangsel, bisa lebih optimal. Seperti peningkatan kapasitas ruang perawatan, penambahan tabung oksigen serta peningkatan tempat tidur.
"Jadi strategi saya dalam rangka mncukupi kebutuhan ruang perawatan di RSU Serpong Utara yang sudah dioperasikan dari 70 bed baru 25 bed yang bisa dipakai. karena ranjang ada, tapi oksigen enggak ada," tuturnya.
Lalu, dari seluruh ruangan bisa ditingkatkan dari 70 bed menjadi 100 bed. Pasalnya, RSU Serpong Utara sudah ditetapkan jadi rujukan untuk yang gejala sedang hingga berat.
Advertisement