Insentif di Industri Otomotif Tuai Kenaikan Bongkar Muat di Terminal IPCC

Per Juni 2021, tercatat sebanyak 25.173 unit kendaraan CBU ekspor ditangani di terminal internasional dengan kenaikan 27,86 persen (MoM) atau naik 192,68 persen (YoY).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jul 2021, 10:04 WIB
Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga semester I 2021 PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) terus mencatatkan kenaikan layanan bongkar muat kendaraan. Baik secara bulanan (MtM) mapun tahunan (YoY).

Per Juni 2021, tercatat sebanyak 25.173 unit kendaraan CBU ekspor ditangani di terminal internasional dengan kenaikan 27,86 persen (MoM) atau naik 192,68 persen (YoY). Sedangkan pada CBU impor. tercatat sebanyak 4.283 unit CBU atau naik 11,68 persen (MoM) atau 202,05 persen (YoY).

Pada segmen alat berat, termasuk di dalamnya truk/bus, tercatat naik 16,30 persen (MoM) atau 300 persen (YoY), yakni sebanyak 628 unit alat berat ekspor. Sementara, alat berat impor naik 11,43 persen (MoM) atau 223,03 persen (YoY) yakni sebanyak 575 unit.

Pada kelas spareparts, ekspor tercatat 5.618 meter kubik, naik 231,84 persen (MoM) atau 514,22 persen (YoY). Sedangkan spareparts impor terlihat mencatatkan kenaikan lebih rendah, yakni 36,79 persen (MoM) di angka 3.410 meter kubik pada Juni 2021. Namun, secara YoY, impor sparepart mengalami kenaikan 481,95 persen (YoY).

Pada terminal domestik turut mengalami kenaikan layanan bongkar muat. Pada segmen CBU naik 61,34 persen (MoM) atau 196,16 persen (YoY), menjadi 15.489 unit. Alat Berat naik 120,78 persen (MoM) atau 206,91 persen, menjadi 2.486 unit. Serta spareparts 2021 tercatat 1.178 meter kubik, naik 247,30 persen (MoM) atau 669,96 persen (YoY).

"Jika dicermati secara akumulasi, sepanjang semester 1 tahun ini terlihat lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu,” ujar Sekretaris Perusahaan IPCC, Sofyan Gumerlar dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/7/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Rincian Bongkar Muat

Aktivitas bongkar muat peti kemas di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor menyebabkan surplus neraca dagang pada September 2016 mencapai US$ 1,22 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rinciannya, di terminal domestik tercatat sebanyak 84.759 unit CBU telah dilakukan bongkar muat dengan kenaikan 51,69 persen (YoY). Di segmen alat berat, tercatat 10.717 unit atau lebih tinggi 42,29 persen (YoY) dibandingkan periode 6 bulan pertama tahun lalu. Sedangkan spareparts, tercatat 12.836 M3 atau naik 814,58 persen.

"Pencapaian di bulan Juni 2021 terlihat lebih tinggi dari tahun lalu dikarenakan pada tahun lalu kondisi Terminal IPCC terkena dampak dari Pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan layanan bongkar muat di Terminal IPCC," ujar dia.

Terjadinya penurunan tersebut juga tidak terlepas dari jumlah kargo kendaraan beserta spareparts yang mengalami penurunan jumlah. Baik yang datang dari pabrikan untuk diekspor dan dikirim ke area di luar Jakarta maupun kargo kendaraan yang datang dari luar (import).

Dengan mulai pulihnya permintaan di masyarakat yang diikuti dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan relaksasi keringanan pajak turut berimbas positif pada industri otomotif sehingga turut berimbas positif pada kegiatan bongkar muat di Terminal IPCC.

"Di semester kedua tahun ini, Manajemen berharap kondisi ekonomi Indonesia dapat terus terjadi pemulihan sehingga dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangan di tahun ini menjadi lebih baik dari tahun lalu," pungkas Sofyan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya