Pasutri Terkenal Terseret Narkoba, Efek Pakai Sabu Apa Saja?

Pasangan pesohor ditangkap terkait dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Jul 2021, 14:29 WIB
Polisi merapikan barang bukti sabu saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Barang bukti sebanyak itu didapatkan dari penindakan dari sejumlah tempat. Dalam kasus ini, Satgas Polri menangkap total 18 tersangka, terdiri dari 17 WNI dan 1 WN Nigeria. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yuari Yunus, membenarkan bahwa artis inisial NR dan AB ditangkap karena kasus narkoba.

Yusri sedikit menerangkan bahwa pasangan pesohor tersebut ditangkap terkait dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Meski belum diketahui kebenaran penggunaan sabu atau tidak, sudah banyak tokoh masyarakat terlebih dari kalangan artis yang terseret kasus sabu.

Beberapa waktu lalu ada Nunung, Iyut Bing Slamet, Tio Pakusadewo yang tersandung kasus penyalahgunaan sabu.

Lalu, pakai sabu itu untuk apa, sih?

Sebagian besar orang yang menggunakan narkoba jenis sabu dilakukan untuk tujuan rekreasional. Misalnya ketika berkumpul dengan teman-teman atau ketika ada pekerjaan berat baru orang tersebut menggunakan sabu seperti diungkap dokter Diah Setia Utami SpKJ, MARS.

"Menurut WHO, yang benar-benar ketergantungan 11-12 persen," kata Diah dalam sebuah wawancara dengan Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Simak Juga Video Berikut


Sabu itu Stimulan, Bikin Lonjakan Perasaan Bahagia

Diah menerangkan lebih lanjut bahwa sabu merupakan jenis stimulan. Hal tersebut menyebabkan seseorang alami lonjakan perasaan bahagia lebih dari biasanya.

"Stimulan ini meningkatkan kemampuan psikomotor biar enggak cepat capek. Bisa enggak tidur dua malam. Rasa senang, rasa nyaman itu sampai membuatnya tidak membutuhkan makan, itu sebabnya seorang pengguna sabu tidak lapar-lapar," kata Diah.

 


Risiko Penggunaan Sabu

Penggunaan sabu memiliki efek halusinasi dan cemas berlebihan. Bila, pengguna sudah mengonsumsi sabu lebih dari lima tahun bisa membuat bagian otak yang rusak.

"Bisa terjadi gangguan jiwa karena ada perubahan zat-zat kimia di otak karena pakai sabu. Lalu bisa depresi berat, bisa juga alami gangguan jiwa psikotik yang membuat seseorang melihat bayangan menakutkan, merasa dikejar-kejar sesuatu," jelas Diah.

Konsumsi sabu juga berakibat pada gangguan fisik seperti gangguan jantung. Stimulan, kata Diah, bekerja dengan menaikkan segala kerja organ tubuh.

"Termasuk kerja jantung, tekanan darah," kata Diah.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya