Telan Biaya Rp 161,45 Miliar, Proyek RS Unhas Rampung Akhir 2021

PT Hutama Karya (Persero) terus melanjutkan kontruksi proyek pembangunan renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2021, 11:30 WIB
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) terus melanjutkan kontruksi proyek pembangunan renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. Proyek senilai Rp 161,45 Miliar ini ditargetkan selesai pada akhir 2021 mendatang.

Pembangunan RS Unhas merupakan proyek milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dengan Hutama Karya sebagai kontraktor utamanya. Kehadiran RS Unhas nantinya diharapkan dapat bermanfaat sebagai rumah sakit akademik, serta menambah daftar fasilitas kesehatan yang berguna bagi masyarakat Sulawesi Selatan khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto mengatakan, dalam proyek yang dimulai sejak akhir 2020 lalu ini Hutama Karya dipercaya atas beberapa lingkup pekerjaan. Mulai dari struktur bangunan, arsitektur ekterior dan interior, MEP, hingga electrical service and system, serta beberapa scope pekerjaan lainnya.

"Saat ini progres pekerjaan proyek pembangunan renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin di Makassar mencapai lebih dari 40 persen. Secara umum dari bahan baku material pembangunan seluruhnya sudah on site. Jumlah tenaga kerja tercukupi dengan baik dan implementasi protokol kesehatan di lokasi proyek diterapkan dengan ketat, sehingga kami optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu," tuturnya, Kamis (8/7/2021).

Lebih lanjut, Ferry mengatakan, hal yang membedakan proyek RS Unhas dengan gedung lainnya adalah proyek ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya dan terdapat beberapa bagian yang sudah beroperasi. Sehingga dari awal proyek perlu dilakukan mapping awal atau pengecekan pekerjaan pada progres 0 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Proses Pengerjaan

Hal ini dilakukan agar perusahaan mengetahui batas lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan serta mengidentifikasi potensi tambah kurang pekerjaan.

"Untuk memastikan penyelesaian proyek dapat berjalan dengan baik, kami melakukan langkah-langkah percepatan seperti monitoring and mapping secara berkala, membuat schedule mendatangkan sumber daya, serta mengidentifikasi dan memprioritaskan item pekerjaan yang memerlukan waktu produksi lama," terang Ferry.

Proyek RS Unhas telah menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dengan berfokus pada 3D, 4D, dan 5D. 3D Modeling diterapkan untuk visualisasi dan approval material, membantu acuan pekerjaan di lapangan, mapping area, export shop drawing, serta clash detection.

Peran 4D Scheduling di proyek ini menyelaraskan master schedule dengan modeling gedung dan diupdate secara berkala. Sedangkan untuk 5D Quantity digunakan saat cross check hitungan volume bangunan, serta jumlah pengadaan material. Semuanya dikerjakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Protokol kesehatan yang dilaksanakan di proyek ini tidak hanya kepada seluruh karyawan, konsultan, dan pihak Unhas, tetapi juga kepada subkon, mandor, dan seluruh pekerja. Semua orang yang memasuki area proyek diwajibkan untuk menerapkan 5M, semua pihak juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi Covid-19, serta adanya pemberian vitamin secara berkala guna menjaga daya tahan tubuh," tukas Ferry.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya