Saham FLMC Naik 10 Persen pada Perdagangan Perdana di BEI

Saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) berada di zona hijau pada perdagangan perdana, Kamis, (8/7/2021).

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Jul 2021, 11:14 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-25 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (8/7/2021).

Saham FLMC berada di zona hijau pada perdagangan perdana. Saham FLMC dibuka naik Rp 20 ke posisi Rp 220 per saham. Pada pukul 10.58 WIB, saham FLMC masih naik 10 persen atau 20 poin ke posisi Rp 220 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 12 kali dengan volume perdagangan 1.085. Nilai transaksi harian saham Rp 23,9 juta.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,31 persen ke posisi Rp 6.063. Indeks saham LQ45 menanjak 0,10 persen ke posisi 842,63. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

IHSG berada di level tertinggi 6.080 dan terendah 6.046. Sebanyak 207 saham menguat sehingga mendorong IHSG menghijau. 232 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 171 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 719.089 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,2 triliun.

PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk mencatatkan saham dengan kode FLMC. Jumlah saham yang dicatatkan 781.250.000 saham. Sebelumnya perseroan telah menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 156.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 80 per saham. Demikian mengutip dari laman KSEI, Kamis pekan ini.

Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran saham IPO Rp 200. Dengan demikian, total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 31,25 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Dana Hasil IPO

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan yang bergerak di bidang produksi tisu basah, kain nonwoven dan produk kesehatan lainnya ini memakai dana hasil IPO antara lain sekitar 41,43 persen untuk kebutuhan belanja modal perseroan yaitu menambah fasilitas produksi berupa pembelian mesin untuk meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produk.

Selain itu sekitar 18,83 persen untuk pembayaran sebagian utang, dan sisanya sekitar 39,74 persen untuk keperluan modal kerja perseroan.

Sebelumnya perseroan telah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia dan PT Wanteg Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan telah mendapatkan izin efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Juni 2021, masa penawaran umum 30 Juni-5 Juli 2021, penjatahan pada 6 Juli 2021.

Selain itu, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 7 Juli 2021, dan pencatatan saham di BEI pada 8 Juli 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya