Kematian COVID-19 Tinggi Imbas Kenaikan Kasus yang Naik Tajam

Kematian akibat COVID-19 tinggi imbas dari kenaikan kasus yang naik tajam.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Jul 2021, 18:31 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito sampaikan Pulau Jawa menjadi kontributor terbesar kasus COVID-19 nasional mencapai 52,4 persen dari kasus yang ada saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/6/2021). (Tim Komunikasi Satgas/Marji)

Liputan6.com, Jakarta Kematian akibat COVID-19 nasional tinggi, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebut, imbas dari kenaikan kasus COVID-19 yang naik tajam. Data Satgas pada 7 Juli 2021, bertambah 1.040 orang meninggal.

Adapun penambahan kematian COVID-19 hari ini, 8 Juli 2021 di bawah 1.000 orang, yakni 850 orang meninggal. Meski begitu, angka kematian masih terbilang cukup tinggi.

"Terkait kematian yang tinggi ini berimbas pula dari kenaikan kasus COVID-19 yang tinggi," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 8 Juli 2021.

Penambahan konfirmasi positif COVID-19 hari ini menembus 38.391. Angka ini termasuk tertinggi, khususnya selama tahun 2021.

Pemerintah sedang fokus mencari solusi penanggulangan COVID-19, yaitu meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan secara terus-menerus. Selain itu, menambah kapasitas fasilitas kesehatan.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Menjamin Pasien COVID-19 Ditangani Sedini Mungkin

Tenaga kesehatan mendampingi pasien OTG COVID-19 yang tiba di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran Letkol Arifin mengungkapkan 33 pasien OTG dari Jakarta Utara diisolasi di Rusun Nagrak. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Upaya terbaik yang dilakukan Pemerintah ialah menjamin bahwa pasien COVID-19 harus ditangani sedini mungkin serta menjamin penerapan manajemen pelayanan kesehatan yang baik dan merata secara nasional.

"Oleh karena itu, kebijakan Pemerintah saat ini untuk mencegah kematian, baik menambah jumlah tenaga kesehatan, distribusi pasien sesuai gejala, dan konversi tempat tidur, dan membangun rumah sakit darurat," jelas Wiku Adisasmito.

Walau begitu, upaya Pemerintah di atas, lanjut Wiku, harus diikuti dengan partisipasi masyarakat taat melakukan upaya preventif.

"Apabila ada anggota masyarakat merasakan gejala mirip COVID-19, segera pergi ke puskesmas terdekat. Jika didiagnosis positif dan gejala yang dirasakan ringan, bahkan tidak ada gejala, maka lakukanlah isolasi mandiri segera," lanjutnya.

"Lakukan komunikasi intensif dengan puskesmas setempat untuk pengawasannya."


Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19

Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya