Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mewajibkan sertifikat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan antarkota dan provinsi. Aturan ini merupakan syarat mutlak yang berlaku di masa PPKM darurat.
Salah satunya Terminal Kalijaya, Cikarang Barat, yang mengharuskan penumpang bus sudah divaksin Covid-19, dengan menunjukkan bukti sertifikat vaksinasi sebelum keberangkatan.
Advertisement
"Iya minimal satu kali vaksin," kata Kepala Terminal Kalijaya, Dayan, Kamis (8/7/2021).
Syarat lainnya, kata dia, yaitu hasil tes swab negatif yang harus diambil sehari sebelum keberangkatan.
"Juga ada persyaratan yang harus dipersiapkan seperti hasil PCR atau rapid test setempat," ujar Dayan.
Selain itu, pihak terminal juga membatasi kapasitas penumpang bus maksimal 50 persen. Untuk jam operasional keberangkatan, dari yang awalnya sampai pukul 21.00 WIB, kini dibatasi hingga pukul 19.00 WIB.
"Begitu juga kedatangan, biasanya armada terakhir jam 02.00 WIB, sekarang hanya sampai jam 22.00-23.00 WIB kedatangan terakhir dari luar daerah," paparnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jumlah Armada dan Penumpang Menurun
Menurut dia, jumlah armada yang beroperasi di Terminal Kalijaya mengalami penurunan sebanyak 25 persen sejak awal pandemi Covid-19. Jika sebelumnya armada yang masuk rata-rata 50-60 unit per hari, kini hanya di kisaran 40-50 unit per hari.
Begitu juga dengan jumlah penumpang yang terus mengalami penurunan selama pandemi. Dari yang semula 150-170 penumpang per hari, kini pihak terminal hanya memberangkatkan sekitar 120-130 penumpang per hari.
"Turun antara 25 sampai 30 persen," ungkap Dayan.
Ia menyebutkan menurunnya jumlah penumpang di Terminal Kalijaya cenderung disebabkan faktor kekhawatiran akan terpapar virus Covid-19. Karena itu pihaknya terus memperketat standar protokol kesehatan untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang.
"Selain menerapkan prokes ketat dari biasanya, posko terpadu kesehatan terminal juga disiagakan. Tapi kami terkendala apabila ada masyarakat yang akan menggunakan transportasi untuk melakukan rapid test," ujarnya.
Advertisement