Saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi (60) mengubah pesawat Boeing 707 yang dinonaktifkan menjadi restoran di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki pada 5 Juli 2021. Mereka membelinya pada tahun 1999 seharga 100.000 dolar AS, dengan keadaan pesawat tanpa mesin. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP
Saudara kembar Palestina, Atallah dan Khamis al-Sairafi (60) berada di dalam pesawat Boeing 707 yang diubah menjadi sebuah restoran di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki pada 5 Juli 2021. Di dalam kabin jet tua tersebut kursi telah dilucuti dan kaca jendela dilepas. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)
Seorang pemuda berdiri melalui kanopi kosong pesawat Boeing 707 yang diubah oleh saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi menjadi sebuah restoran di kota Nablus, pada 5 Juli 2021. Restoran bertema penerbangan itu dihiasi dengan bendera Palestina dan Yordania (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)
Pesawat Boeing 707 yang diubah oleh saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi menjadi sebuah restoran di kota Nablus, pada 5 Juli 2021. Mereka menyebut restoran itu dengan nama ‘Restoran Maskapai Penerbangan Palestina-Yordania dan Kedai Kopi Al-Sairafi Nablus’. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)
Teknisi mengebor lubang di kokpit pesawat Boeing 707 yang diubah oleh saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi menjadi sebuah restoran di kota Nablus, pada 5 Juli 2021. Meja akan segera dipasang di badan pesawat yang telah dicat putih dengan lantai kayu laminasi. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)
Saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi (60) mengubah pesawat Boeing 707 yang dinonaktifkan menjadi restoran di kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki pada 5 Juli 2021. Mereka berharap untuk menyambut pelanggan pertama mereka dalam waktu satu bulan. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)
Saudara kembar Palestina Atallah dan Khamis al-Sairafi (60) mengubah pesawat Boeing 707 yang dinonaktifkan menjadi restoran di kota Nablus, pada 5 Juli 2021. Pemindahan pesawat ke Tepi Barat memakan waktu selama 13 jam yang dikoordinasikan antara pihak Israel dan Palestina. (JAAFAR ASHTIYEH/AFP)