Pabrik Makanan di Bangladesh Hangus Terbakar, 3 Orang Dilaporkan Tewas

Kebakaran sering terjadi di Bangladesh karena lemahnya penegakan aturan keselamatan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Jul 2021, 13:22 WIB
Ilustrasi kebakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Dhaka - Kebakaran hebat yang melanda sebuah pabrik di Bangladesh menewaskan tiga orang, sementara 30 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sejumlah orang yang mengalami luka lantaran nekat melompat dari lantai atas untuk menghindari kebakaran.

Kebakaran sering terjadi di Bangladesh karena lemahnya penegakan aturan keselamatan.

Pada Februari tahun lalu, 70 orang tewas ketika kobaran api melanda beberapa blok apartemen di Dhaka, demikian dikutip dari laman France24, Jumat (9/7/2021).

Polisi dan saksi mata mengatakan, kebakaran terjadi di pabrik makanan dan minuman Hashem di Rupganj -- sebuah kota industri di luar Dhaka, pada Kamis 8 Juli sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Menurut pihak berwajib, api sulit padam dan masih berkobar keesokan harinya pada Jumat 9 Juli.

"Tiga orang tewas setelah mengalami luka bakar," kata Jayedul Alam, kepala polisi daerah, kepada AFP.

Petugas pemadam kebakaran menyelamatkan sejumlah orang dari atap pabrik lewat sejumlah peralayan.

"Begitu api dapat dikendalikan, kami akan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di dalam pabrik. Kemudian kami dapat memastikan adanya korban lebih lanjut," kata Debashish Bardhan, juru bicara dinas pemadam kebakaran Bangladesh, kepada AFP.

 


Puluhan Orang Masih di dalam Pabrik

Bendera Bangladesh (Pixabay)

Mohammad Saiful, seorang pekerja pabrik yang lolos dari kebakaran, mengatakan ada lusinan orang di dalam saat kobaran api berkobar.

"Di lantai tiga, ada rekan lain sekitar 48 orang. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka," katanya.

Mamun -- pekerja lain -- mengatakan dia dan 13 pekerja lainnya berlari ke atap setelah kebakaran terjadi di lantai dasar dan asap hitam menutupi seluruh pabrik.

"Petugas pemadam kebakaran menurunkan kami dengan menggunakan tali," katanya kepada wartawan.

Saat kepulan asap mengepul dari gedung pabrik, ratusan orang yang putus asa berkumpul di luar untuk mengetahui kabar terbaru dari kerabat mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya