Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Demokrat Benny K Harman menyatakan agar halaman dan gedung DPR/MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dijadikan rumah sakit darurat Covid-19.
Terkait usulan tersebut, Anggota DPR Fraksi Golkar Dave Akbar Laksono menyebut, saran tersebut tak mudah diterima dan ada banyak prasyarat yang harus dipenuhi.
Advertisement
"Untuk membuat sebuah gedung menjadi gedung RS darurat ada banyak prasyarat yang harus dipenuhi," katanya kepada merdeka.com, Jumat (9/7/2021).
Dave mengatakan, tak bisa asal memberikan saran agar area wakil rakyat dijadikan RS darurat. "Jadi tidak bisa main menunjuk gedung untuk diubah menjadi rumah sakit atau tempat isolasi," ucapnya.
Menurutnya, saran tersebut biarlah dinilai oleh Kementerian Kesehatan. Sehingga akan dinilai gedung DPR layak atau tidak jadi RS darurat.
"Ya usulan tersebut dikembalikan ke kemkes untuk mereka yang menilai. Mana yang layak di jadikan RS darurat," jelas dia.
Senada, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai, usulan gedung DPR dijadikan RS darurat kurang tepat. Menurutnya, DPR adalah gedung perkantoran dan fasilitasnya kurang memadai.
"Usulannya kurang tepat sebab gedung DPR itu perkantoran, masih ada yang bekerja, dan fasilitasnya kurang memadai," kata dia.
Menurut Wakil Ketua MPR ini, rumah sakit darurat Covid-19 lebih cocok dibangun di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Sebab, lahannya luas dan steril dari lalu lalang orang.
"Kami hargai usulan itu, namun hemat kami lebih cocok kalau Gelora Bung Karno saja yang disulap jadi RS darurat covid, selain lahannya lebih luas, lebih steril juga dari lalu lintas orang bekerja," kata dia.
Berbeda dari dua partai di atas, Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera setuju usulan gedung DPR dijadikan rumah sakit darurat Covid-19.
Menurutnya, kompleks parlemen adalah tempat strategis dan luas. "Setuju. Semua sumber daya, punya tempat strategis, luas dan mudah dijangkau," kata dia.
Menurutnya, gedung DPR disulap jadi RS darurat adalah cerminan anggota dewan peduli dengan rakyat. Dia mendorong RS darurat di gedung DPR segera terlaksana. "Plus itu cermin wakil rakyat peduli dengan rakyat. Segera aksi," kata anggota Komisi I ini.
Mardani menambahkan, ada banyak gedung dan ruangan DPR yang bisa dimanfaatkan jadi rumah sakit darurat Covid-19. Dia yakin kerja atau rapat anggota dewan tidak terganggu dengan adanya RS darurat.
"Ada banyak ruangan dan gedung. Dengan kapasitas cuma 20 persen yang hadir fisik dan 80 persen virtual masih banyak gedung bisa dijadikan tempat rapat," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sikap Sekjen DPR
Halaman dan gedung DPR/MPR di Kompleks Parlemen, Senayan diusulkan menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Menanggapi hal tersebut, Sekjen DPR Indra Iskandar menyebut pihaknya siap membantu penanganan Covid-19.
"Prinsipnya kami siap membantu untuk penanganan Covid-19 ini," kata Indra sata dikonfirmasi, Jumat (9/7/2021).
Menurut Indra, lebih baik lokasi RS darurat Covid-19 berada di halaman DPR saja. Sebab Gedung DPR tidak dirancang untuk menjadi rumah sakit.
"Lebih aman di halaman ya, terkait limbah infeksiusnya begitu," ucapnya.
Reporter: Genan Saputra/Merdeka.com
Advertisement