Liputan6.com, Roma- Media Italia mulai menghembuskan rumor-rumor tak sedang jelang duel besar final Euro 2020 antara Italia vs Inggris di stadion Wembley, Senin (12/7/2021) mendatang. Menurut media di negeri Pizza itu, Inggris bisa diuntungkan karena sikap mereka hentikan European Super League.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Boris Johnson turun tangan saat ESL mencuat beberapa waktu lalu. Dia meminta klub Inggris untuk keluar saja.
Advertisement
Tudingan makin mencuat setelah Inggris mendapatkan penalti kontroversial lawan Denmark. Raheem Sterling dianggap tak dilanggar siapapun saat teratuh di kotak penalti.
La Gazetta dello Sport dan media Italia lainnya menilai kontak kepada Raheem Sterling sama sekali tidak ada. Apalagi wasit Danny Makkelie tak menggunakan VAR untuk memastikannya.
Jalan Inggris ke final Euro 2020 dinilai sangat diuntungkan. Soalnya mereka main lima kali dari enam pertandingan di Wembley, membuat turnamen ini seperti milik Inggris.
Video Pilihan :
Ucapan Johnson
Seperti diketahui awal 2021 lalu, sepak bola Eropa diguncang dengan pengumuman European Super League. Enam klub besar Inggris yaitu Arrsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur masuk di dalamnya. Namun gelombang protes fans selama tiga hari membuat Super League tak bertahan.
Boris Johnson menentang langsung ESL. Dia mengecam keras klub yang menentang UEFA.
"Saya pikir ini semua didasari bukan karena kepentingan fans dan sepak bola. Ini hanya sebuah kartel yang hentikan klub untuk saling bersaing," ujarnya.
Advertisement
Italia vs Inggris
Seperti diketahui, final Euro 2020 akhirnya mempertemukan antara Italia melawan Inggris. Italia lolos ke final usai kalahkan Spanyol 4-2 di laga semifinal.
Sedangkan Inggris melenggang ke final usai kalahkan Denmark 2-1. Gol penalti dari Harry Kane jadi penentu kemenangan Inggris.
Infografis Final Euro 2020
Advertisement