Liputan6.com, Surabaya - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan, Pemerintah Kota Surabaya siap membantu Palang Merah Indonesia (PMI) mengatasi kekurangan stok plasma konvalesen.
"Kami sudah meminta Dinas Kesehatan Surabaya untuk membantu kebutuhan PMI," kata Armuji dikutip dari Antara, Jumat (9/7/2021).
Advertisement
Menurut dia, penyelesaian penanganan COVID-19 harus dipikul bersama mulai hulu ke hilir yakni mulai dari vaksinasi, optimalisasi Satgas Kampung Tangguh, pemakaman prokes COVID-19, perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit hingga kebutuhan oksigen, obat dan plasma.
"Penyelesaian ini harus secara menyeluruh dan sistemik, tidak bisa sepenggal-sepenggal. Kami butuh gotong-royong semua pihak untuk keselamatan warga Kota Surabaya," katanya.
Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengaperisasi langkah yang diambil PMI untuk membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk gerakkan donor plasma konvalesen.
Termasuk juga kerja sama dengan BUMN dan BUMD yang ada di Kota Surabaya dengan menggelar donor plasma konvaselen bagi penyitas COVID-19.
"Plasma konvaselen ini dibutuhkan bagi pasien COVID-19 yang sedang dirawat di rumah sakit. Plasma ini sebagai salah satu ikhtiyar pengobatan bagi yang membutuhkan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
574 Permintaan Belum Terlayani
Diketahui PMI Surabaya sempat kewalahan melayani permintaan plasma konvalesen dalam beberapa hari terakhir ini. Bahkan sejak Selasa (6/7), tercatat ada 574 permintaan plasma konvalesen yang belum terlayani, sementara stok masih kosong.
Dari 574 permintaan plasma konvalesen itu, 138 permintaan darah golongan A, 187 golongan darah B, 62 golongan darah AB, dan 187 permintaan sisanya darah golongan O.
Advertisement