Liputan6.com, Sulut - Jika kalian ingin melihat hamparan gugusan pulau dari ketinggian, cobalah untuk berkunjung ke Desa Kalinda Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Di tempat ini terdapat satu objek wisata bernama Puncak Bio yang menyajikan panorama alam yang begitu memesona. Meski baru setahun dibuka, puncak ini kini mulai terkenal di kalangan traveler di Sulut dan para instagramble.
Baca Juga
Advertisement
Lokasi pun sangat mudah untuk dijangkau. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dari pusat Kecamatan Tamako, kita sudah sampai di lokasi dengan akses yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Dari atas puncak, pengunjung bisa menikmati udara yang masih asri, terlebih jika datang di waktu pagi. Pepohonan yang rindang serta lokasi yang belum begitu terjamah, membuat udara di sekitar puncak terasa sangat sejuk.
Sejauh mata memandang, hamparan pulau di tempat ini mirip seperti pulau yang ada di Raja Ampat Papua. Itulah mengapa jika para pelancong kerap mengaitkan pulau sebagai jelmaan pulau yang ada di Papua.
"Memang sangat mirip sekali dan hampir tidak ada bedanya dengan yang ada di Papua" kata Sarjan Lahay.
Menurutnya, untuk para traveler Sulawesi yang belum mampu datang ke Raja Ampat, tempat ini sangat cocok untuk mereka. Selain tidak memerlukan biaya yang banyak, aksesnya juga cukup mudah dijangkau.
"Mengapa harus datang ke Raja Ampat untuk melihat pulau, di Sulawesi Utara juga tidak kalah cantiknya," katanya.
"Angin sepoi-sepoi di waktu pagi sembari kita menatap langit yang membiru membawa kita ke suasana seakan berada di negeri atas awan" tuturnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Dampak Pandemi Covid-19
Tidak hanya pemandangan pulau, di sebelah kiri puncak, pengunjung juga bisa melihat pemandangan Teluk Dagho yang merupakan sentral laut penghasil ikan tangkapan nelayan di Kabupaten Sangihe.
“Dari atas puncak terlihat aktivitas nelayan yang menepi ke pelabuhan Dagho saat pagi hari. Pokoknya puncak ini sangat berkesan,” kata Fadli Rahman pengunjung lain kepada Liputan6.com.
"Panorama alam luar biasa selain bisa melihat gugusan pulau-pulau kecil disekitarnya alam masih asri yang membuat seakan tak mau pulang," ungkapnya.
Meski begitu, pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung hingga kini, membuat pengunjung wisata puncak bio mengalami penurunan. Bahkan dalam sepekan hampir tidak ada yang datang melancong.
"Mudah-mudahan setelah pandemi, para pelancong kembali meramaikan puncak ini agar ekonomi warga sekitar kembali pulih" tandas Wawan warga sekitar.
Advertisement