Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada tiga pencatatan perdana saham dan masing-masing lima obligasi serta sukuk pada 5-9 Juli 2021.
Mengutip data BEI, Sabtu (10/7/202!), PT PP Tbk mencatat obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan I PT PP tahap I tahun 2021 di BEI pada Senin, 5 Juli 2021.
Advertisement
Nilai nominal obligasi yang dicatatkan Rp 1,5 triliun, sedangkan nilai nominal sukuk yang dicatatkan sebesar Rp 500 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idA (single A) dan sukuk mudhabah adalah idA (sy) atau single A syariah. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Pada Selasa, 6 Juli 2021 terdapat pencatatan perdana saham PT Bundamedik Tbk (BMHS) yang merupakan perusahaan tercatat ke-24 di BEI pada 2021.
BMHS adalah perusahaan induk dari grup usaha yang bergerak di bidang penyelenggaran pelayanan kesehatan. BMHS bergerak pada sektor healthcare dengan sub sektor healthcare equipment dan provider. Adapun industri dan sub industri BMHS adalah healthcare providers.
Kemudian pada Rabu, 7 Juli 2021, obligasi berkelanjutan II Aneka Gas Industri tahap III tahun 2021 dan sukuk ijarah berkelanjutan II Aneka Gas Industri tahap III tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Aneka Gas Industri Tbk mulai dicatatkan di BEI. Nilai nominal obligasi Rp 238 miliar dan sukuk Rp 244 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi dan Sukuk adalah A-(idn) (Single A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pencatatan Saham PAM Mineral
Sedangkan pada Kamis, 8 Juli 2021, saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) resmi tercatat pada Papan Akselerasi BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-25 di BEI pada 2021.
FLMC memiliki kegiatan usaha utama di bidang produksi tisu basah, kain nonwoven dan produk kesehatan lainnya. FLMC bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Nondurable Household Products. Adapun Industri dan sub industri FLMC adalah Personal Care Products.
Pada Jumat, 9 Juli 2021, saham dan Waran PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi tercatat di Papan Pengembangan BEI. NICL merupakan perusahaan ke-26 yang tercatat di BEI pada 2021. NICL adalah perusahaan pertambangan nikel yang berdiri sejak 2008. NICL bergerak pada sektor dan sub sektor Basic Materials. Adapun Industri dari NICL adalah Metals & Minerals dengan sub industri Diversified Metals & Minerals.
Advertisement
Pencatatan Obligasi SMF dan Barito Pacific
Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan VI Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Sarana Multigriya Finansial Tahap I Tahun 2021 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 1,2 triliun dan Rp 100 miliar.
Hasil pemeringkatan Pefindo untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kemudian, Obligasi OKI Pulp & Paper Mills I Tahun 2021 dan Sukuk Mudharabah OKI Pulp & Paper Mills I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT OKI Pulp & Paper Mills mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 3 triliun dan Rp 1 triliun.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi adalah idA+ (Single A Plus) dan Sukuk adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Tidak hanya itu, Obligasi Berkelanjutan II Barito Pacific Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 750 miliar.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi adalah idA (single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lalu, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2021 adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.