Liputan6.com, Cirebon - Semangat membangkitkan perekonomian di tengah PPKM Darurat Kota Cirebon semakin berkobar.
Seperti yang dilakukan pelaku UMKM di kawasan Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon. Mereka mengumpulkan pelaku usaha nonesensial dalam satu program bernama 'Dapur Ngebul'.
Tercatat sebanyak 208 pelaku usaha yang terdaftar di Kelurahan Kesenden. Dalam program Dapur Ngebul pihak kelurahan melibatkan Karang Taruna Kelurahan Kesenden.
Baca Juga
Advertisement
"Ini bagian dari inovasi warga saat PPKM Darurat agar dapur tetap ngebul," kata Lurah Kesenden Kota Cirebon Ruliyanto, Sabtu (8/7/2021).
Dia meyakini, program Dapur Ngebul ini jadi solusi alternatif para pelaku usaha atau UMKM yang terimbas pembatasan jam operasional PPKM Darurat agar tetap bisa berjualan.
Karang taruna setempat terlibat sebagai kurir yang akan mengirimkan pesanan pelaku UMKM di Kelurahan Kesenden.
"Bagian dari upaya membangun rasa gotong royong bagi warga dan pelaku usaha, sehingga mobilitas selama PPKM Darurat di Kota Cirebon efektif serta ekonomi tetap berjalan," kata Ruliyanto.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Solusi
Ruli menuturkan, program Dapur Ngebul ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak bagi kelurahan lainnya di Kota Cirebon sebagai solusi alternatif bagi pelaku usaha nonesensial agar perekonomiannya terus berjalan.
"Semoga dengan adanya program Dapur Ngebul ini dapat membantu saudara-saudara kita para pelaku usaha nonesensial untuk tetap berjualan,"tuturnya.
Salah seorang penjual rujak karedok di Kelurahan Kesenden Kota Cirebon Fitri Andriani mengatakan, program tersebut dapat membantu pelaku usaha kecil.
Dalam program tersebut, Fitri fokus melayani pesanan yang dipromosikan melalui kelurahan dan karang taruna maupun pelanggan yang menghubunginya.
"Pesanan nanti dikirim langsung ke pembeli diantar sama pengurus karang taruna," ujar Fitri.
Advertisement