Liputan6.com, Jakarta - Italia 'melupakan' gaya bermain mendarah daging yakni pertahanan gerendel alias catenaccio di Euro 2020. Hasilnya adalah tempat di final.
Adalah Roberto Mancini yang menginisiasi hal tersebut. Eks nakhoda Manchester City ini meminta anak asuhnya membangun serangan dari belakang.
Advertisement
Mancini merasa perubahan perlu dilakukan untuk memulihkan reputasi Italia. Ketika mulai bekerja pada pertengahan 2018, Gli Azzurri baru saja gagal lolos ke Piala Dunia Rusia. Mereka absen di turnamen besar sepak bola untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1958.
Perubahan tersebut perlahan membuahkan hasil. Italia dibawanya lolos ke Piala Eropa 2020. Setelahnya Gli Azzurri masuk semifinal UEFA Nations League 2020/2021, sebuah peningkatan menyusul rapor buruk pada edisi sebelumnya.
Pendekatan Mancini juga berbuah rekor. Mancini menjadi pelatih Italia dengan catatan kemenangan beruntun (13) dan laju tidak terkalahkan (33) tertinggi sepanjang masa, mengalahkan Vittoria Pozzo.
Saksikan Video Berikut Ini
Masih Solid
Meski bermain lebih menyerang, karakter utama Italia tetap terlihat. Mereka menjadi salah satu negara yang tidak kebobolan pada fase grup, selain Inggris.
Setiap keberhasilan menggagalkan peluang lawan selalu dirayakan, ibarat kesuksesan mencetak gol. Lihat saja selebrasi Leonardo Bonucci dan kawan-kawan usai mencegah striker Belgia Romelu Lukaku pada perempat final.
Advertisement
Winning Team
Pola lima pemain belakang ala catenaccio sama sekali tidak terlihat saat Italia bermain di Euro 2020. Mancini konsisten menerapkan sistem 4-3-3. Sebanyak 8-9 posisi sudah memilih penghuni, sepuluh jika Leonardo Spinazzola tidak terkena cedera serius.
Gianluigi Donnarumma, Giovanni Di Lorenzo, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Marco Verratti, Jorginho, Nicolo Barella, Lorenzo Insigne, dan Ciro immobile hampir pasti jadi starter di final.
Berarti ada dua tempat yang diperebutkan. Emerson Palmieri dan Alessandro Bastoni bersaing untuk sektor bek kiri. Sementara Domenico Berardi dan Federico Chiesa saling sikut demi melengkapi trio penyerang.
Gaya Tidak Berubah
Setiap komposisi yang diturunkan tidak mengubah gaya bermain menyerang dan penguasaan bola. Italia mencatat 108 percobaan mencetak gol, hanya kalah dari Spanyol (111). Gli Azzurri juga melepas umpan 3.446 kali, kembali cuma tertinggal di belakang Spanyol (5.239).
Dengan pendekatan ini, Italia mengincar gelar kedua Euro setelah kesuksesan sebelumnya pada 1968.
Ikuti edisi khusus final Euro 2020 / 2021 melalui tautan ini...
Advertisement