Analisa Formasi Italia di Euro 2020 / Euro 2021: Sudah Lupakan Catenaccio

Italia 'melupakan' gaya bermain mendarah daging yakni pertahanan gerendel alias catenaccio di Euro 2020.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Jul 2021, 23:30 WIB
Pemain timnas Italia dan pelatih Roberto Mancini (kanan) merayakan kemenangan atas Belgia pada babak perempat final Euro 2020 / 2021 di Allianz Arena, Munich, Sabtu (3/7/2021) dinihari WIB. Italia sukses melenggang ke semifinal usai mendepak Belgia 2-1. (AP Photo/Matthias Schrader, Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Italia 'melupakan' gaya bermain mendarah daging yakni pertahanan gerendel alias catenaccio di Euro 2020. Hasilnya adalah tempat di final.

Adalah Roberto Mancini yang menginisiasi hal tersebut. Eks nakhoda Manchester City ini meminta anak asuhnya membangun serangan dari belakang.

Mancini merasa perubahan perlu dilakukan untuk memulihkan reputasi Italia. Ketika mulai bekerja pada pertengahan 2018, Gli Azzurri baru saja gagal lolos ke Piala Dunia Rusia. Mereka absen di turnamen besar sepak bola untuk kali pertama sejak Piala Dunia 1958.

Perubahan tersebut perlahan membuahkan hasil. Italia dibawanya lolos ke Piala Eropa 2020. Setelahnya Gli Azzurri masuk semifinal UEFA Nations League 2020/2021, sebuah peningkatan menyusul rapor buruk pada edisi sebelumnya.

Pendekatan Mancini juga berbuah rekor. Mancini menjadi pelatih Italia dengan catatan kemenangan beruntun (13) dan laju tidak terkalahkan (33) tertinggi sepanjang masa, mengalahkan Vittoria Pozzo.

 

Saksikan Video Berikut Ini


Masih Solid

Gianluigi Donnarumma memberikan 3 clean sheets dan baru kebobolan 3 gol di Euro 2020. (Foto: AFP/Pool/Frank Augstein)

Meski bermain lebih menyerang, karakter utama Italia tetap terlihat. Mereka menjadi salah satu negara yang tidak kebobolan pada fase grup, selain Inggris.

Setiap keberhasilan menggagalkan peluang lawan selalu dirayakan, ibarat kesuksesan mencetak gol. Lihat saja selebrasi Leonardo Bonucci dan kawan-kawan usai mencegah striker Belgia Romelu Lukaku pada perempat final.

 


Winning Team

Timnas Italia berhasil mengunci satu tempat di final Euro 2020 usai menumbangkan Spanyol lewat drama adu penalti. Jorginho yang menjadi penendang terakhir sukses memastikan kemenangan setelah tendangannya gagal diadang Unai Simon. (Foto/AFP/Carl Recine/Pool)

Pola lima pemain belakang ala catenaccio sama sekali tidak terlihat saat Italia bermain di Euro 2020. Mancini konsisten menerapkan sistem 4-3-3. Sebanyak 8-9 posisi sudah memilih penghuni, sepuluh jika Leonardo Spinazzola tidak terkena cedera serius.

Gianluigi Donnarumma, Giovanni Di Lorenzo, Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Marco Verratti, Jorginho, Nicolo Barella, Lorenzo Insigne, dan Ciro immobile hampir pasti jadi starter di final.

Berarti ada dua tempat yang diperebutkan. Emerson Palmieri dan Alessandro Bastoni bersaing untuk sektor bek kiri. Sementara Domenico Berardi dan Federico Chiesa saling sikut demi melengkapi trio penyerang.


Gaya Tidak Berubah

Kapten Italia, Giorgio Chiellini merupakan salah satu bek tengah terbaik di dunia saat ini. Pemain berusia 36 tahun ini berhasil tampil solid di lini pertahanan ketika hadapi Belgia pada Perempatfinal Euro 2020. Berkat jasanya, Italia mampu melaju ke babak semifinal. (Foto: AFP/Pool/Ettore Ferrari)

Setiap komposisi yang diturunkan tidak mengubah gaya bermain menyerang dan penguasaan bola. Italia mencatat 108 percobaan mencetak gol, hanya kalah dari Spanyol (111). Gli Azzurri juga melepas umpan 3.446 kali, kembali cuma tertinggal di belakang Spanyol (5.239).

Dengan pendekatan ini, Italia mengincar gelar kedua Euro setelah kesuksesan sebelumnya pada 1968.

 

Ikuti edisi khusus final Euro 2020 / 2021 melalui tautan ini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya