Final Euro 2020 / 2021 : Kekompakan Tim Jadi Kekuatan Italia Hadapi Inggris

Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly (Towel) menilai kekuatan tim menjadi faktor plus Italia untuk melawan Inggris di final Euro 2020 / 2021, Senin (12/7/2021).

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 11 Jul 2021, 06:45 WIB
Para pemain Italia melakukan selebrasi usai memenangkan pertandingan semifinal Euro 2020 melawan Spanyol di Stadion Wembley, London, Inggris, Rabu (7/7/2021). Italia mengalahkan Spanyol 4-2 lewat adu penalti setelah laga imbang 1-1 selama 120 menit. (Carl Recine/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly (Towel) menilai kekuatan tim menjadi faktor plus Italia untuk melawan Inggris di final Euro 2020 / 2021, Senin (12/7/2021). Menurut Towel, hal itu bisa menutupi kekurangan kualitas individu yang dimiliki Italia.

"Italia, mereka kekuatannya di tim. Memang belum tentu di setiap posisi ada pemain yang kaliber. Tetapi mereka menyerang dan bertahan sebagai tim," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com.

Italia masuk ke final Euro 2020 / 2021 setelah melewati adangan Spanyol di semifinal. Bermain imbang 1-1 hingga babak perpanjangan waktu, Italia menang 4-2 lewat babak adu penalti.

Sebelumnya, Italia lebih dahulu dipaksa bekerja keras oleh Belgia di perempat final. Namun skuat asuhan Roberto Mancini itu mampu menang 2-1.

Hal itu menurut Towel membuat strategi Italia sudah teruji. Menurutnya, Italia sudah membuktikan bisa melawan tim mana pun.

Lebih lanjut, Towel juga memprediksi Italia sudah merancang startegi untuk menghadapi kecepatan para pemain Inggris. Selain itu, Italia juga sudah mengantisipasi kekuatan bola mati Tim Tiga Singa -julukan Inggris.

"Bagaimana Italia menghadapi tipe permainan seperti tu, saya menduga tidak ada pelanggaran di area penalti," kata Towel.

 

Saksikan Video Euro 2020 / 2021 di Bawah Ini


Faktor Non-Teknis Inggris

Harry Kane cs merayakan gol yang dicetak Raheem Sterling saat Inggris lawan Republik Ceko (AFP)

Towel mengatakan, secara taktikal, Italia lebih lengkap dibanding Inggris. Namun para pemain Inggris punya keunggulan faktor non-teknis.

Ia menilai Harry Kane dkk. sangat berhasrat mengakhiri dahaga gelar juara yang telah berlangsung selama 55 tahun. Kali terakhir Inggris mengecap juara adalah di Piala Dunia 1966.

"Feeling saya, ini (juara Euro, red) Italia dengan taktikalnya. Cuma Inggris yang saya gak bisa prediksi motivasinya. Kalau sudah final ini selalu kadang non teknis punya peran besar," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya