Anies: Hasil Survei Serologi Covid-19 Jakarta Sudah Diteruskan ke Pemerintah Pusat

Hasil survei serologi menunjukkan bahwa hampir separuh warga DKI Jakarta atau 4,7 juta orang telah terpapar Covid-19.

oleh Ika Defianti diperbarui 10 Jul 2021, 20:27 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) serta Menhub Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa hasil survei serologi tentang Covid-19 di Ibu Kota yang dilakukan sejumlah pihak telah disampaikan kepada pemerintah pusat, yakni Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Pelaksana PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan.

Survei serologi tersebut merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia.

"Hasil ini sudah saya teruskan kepada Menkes, saya teruskan juga kepada Ketua Pelaksanaan PPKM Darurat untuk bisa menjadi bahan bagi mereka dalam melihat perspektif nasional," kata Anies dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7/2021).

Kata dia, survei itu dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan penyusunan strategi penanganan pandemi Covid-19 secara prespektif nasional.

Lanjut dia, berdasarkan ekstrapolasi yang dilakukan pada Maret 2021, ditemukan bahwa hampir separuh atau 44,5 persen warga Jakarta pernah terinfeksi virus corona. Lalu, pada Juni 2021 terdapat 49,2 persen masyarakat yang telah terpapar Covid-19.

"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur. Mudah-mudahan kekebalan di dalam urusan Covid-19 ke depan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," ucap Anies.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Hanya Sedikit Kasus Covid-19 di Jakarta Terdeteksi Pemerintah

Mobil ambulans yang membawa pasien COVID-19 tiba di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta, Senin (21/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai mengaktifkan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengungkapkan bahwa hampir separuh penduduk DKI Jakarta telah terpapar Covid-19. Namun tak sampai 10 persen yang terkonfirmasi atau terdeteksi oleh pemerintah.

Survei serologi menunjukkan, jumlah estimasi warga yang terinfeksi yaitu 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sebanyak 10 juta orang atau hampir separuhnya.

Survei serologi dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilakukan di 100 kelurahan di enam wilayah Ibu Kota.

"Jadi sistem kita yang terdeteksi hanya sekitar 8,1 persen. Jadi yang tidak terdeteksi kira-kira lebih, bulatkan, 90 persen," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7/2021).

Pandu menyatakan hampir separuh penduduk Ibu Kota yang terpapar Covid-19 itu tersebar di wilayah yang merata di enam kota/kabupaten DKI Jakarta.

Wilayah tertinggi terpapar Covid-19 yakni Jakarta Pusat sebesar 53,7 persen dan terendah di Kepulauan Seribu seribu 39,3 persen. Menurut Pandu, wilayah Jakarta Pusat merupakan daerah dengan banyak perkantoran.

"Ternyata dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar," papar dia.

3 dari 3 halaman

Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19

Infografis Rekor Tertinggi Kasus Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya