Maaf, Pasar Karangpucung Cilacap Tutup dan Didisinfeksi

disinfeksi ini dilakukan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kecamatan Karangpucung, Cilacap, termasuk di sekitar Pasar Karangpucung

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2021, 20:57 WIB
Ilustrasi – Pasar Karangpucung, Cilacap dalam kondisi normal. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Mengantisipasi wabah Covid-19, Pasar Karangpucung, di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ditutup sehari, Minggu (11/7/2021).

Kebijakan penutupan pasar dilakukan Satgas Kecamatan Karangpucung dan desa dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya yakni menekan risiko penularan Covid-19.

“Kasus Covid Mas, dan tergantung masing-masing satgas kecamatan yang mengevaluasi,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Cilacap, M Wijaya, Sabtu (10/7/2021).

Namun begitu, Wijaya mengaku belum memperoleh informasi jumlah kasus Covid-19 di pasar tersebut. Pasalnya, yang paling mengetahui adalah satgas di tingkat kecamatan dan desa.

Camat Karangpucung, Asep Kuncoro membenarkan penutupan Pasar Karangpucung. Namun, menurut dia, istilah yang tepat bukan penutupan, melainkan didisinfeksi. Agar lebih optimal, maka sementara waktu pedagang dilarang berjualan sehingga tidak ada aktivitas jual beli.

“Bukan ditutup tapi dilakukan disinfektan pada hari Ahad,” ucap Asep.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pedagang Abai Prokes

Kambing jantan untuk keperluan hewan kurban, di Pasar Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Dia menjelaskan, disinfeksi dan meliburkan pasar sehari itu itu sekaligus sebagai upaya edukasi kepada masyarakat. Pasalnya, berdasar evaluasi masih banyak pedagang dan pembeli yang mengabaikan prokes.

“Kemarin itu di pasar hewan itu banyak yang tidak menggunakan masker,” ujar dia.

Menurut dia, disinfeksi ini dilakukan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kecamatan Karangpucung, termasuk di sekitar Pasar Karangpucung.

Namun, ia mengaku tak hapal jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Hanya saja, sejumlah kasus Covid-19 muncul di perkampungan sekitar pasar.

“Kalau dilakukan tracing secara khusus pedagang pasar belum, jadi tidak ada klaster pasar, penutupan sementara hari besok sekaligus edukasi kepada pedagang biar saling mengingatkan pedagang dan pembeli mengenakan masker, karena kemarin hari Rabu di monitoring Forkopimcam masih terdapat ketidakpatuhan terutama di pasar kambingnya,” dia mengungkapkan.

 


Harapan Pedagang

Sementara, sejumlah pedagang di Pasar Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah berharap agar penutupan pasar untuk disinfeksi benar-benar hanya sehari. Pasalnya, jika kembali ditutup pada hari pasaran selanjutnya, pedagang dan masyarakat akan merugi.

Terlebih, banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas di pasar tersebut. Sebab, meski berstatus pasar desa, namun Pasar Karangpucung adalah pasar hewan terbesar di Cilacap dan salah satu pasar tradisional teramai.

Salah satunya adalah Nanik, petani jamur. Tiap hari, jamur produksinya harus dikirim ke pasar-pasar tradisional. Khusus Minggu dan Rabu adalah jatah untuk Pasar Karangpucung. Jika pasar tutup, bisa dipastikan ia akan kesulitan menjual jamurnya.

“Tidak ada pasar yang buka berdekatan di sekitar sana,” kata Nanik.

Seorang pemilik toko yang enggan disebut namanya mengatakan, sejak awal PPKM Darurat, ia sudah membatasi operasional toko sembakonya.

Bahkan, kini ia menutup toko dan hanya melayani pesanan via daring lantaran karyawannya sakit. Namun, ia tak menjelaskan penyakit apa yang diderita nyaris seluruh karyawannya.

“Tokonya tidak dibuka. Jadi pesannya lewat WA, terus barangnya diambil,” ujar si pemilik toko.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya