Liputan6.com, Jakarta - Saham Amazon melonjak 5,9 persen minggu ini ke rekor tertinggi baru. Hal itu meningkatkan kekayaan Jeff Bezos sebesar USD 10,6 miliar atau sekitar Rp 154,11 triliun (asumsi kurs Rp 14.538 per dolar AS), menjadi sekitar USD 212,4 miliar atau sekitar Rp 3.088 triliun.
Kenaikan saham Amazon melampaui kenaikan 0,4 persen S&P 500 dan kenaikan 0,2 persen Dow Jones Industrial Average selama minggu perdagangan.
Advertisement
Bukan tersengat kabar transisi CEO, kenaikan saham Amazon kemungkinan lebih dipengaruhi pengumuman Departemen Pertahanan, yang mengumumkan mereka membatalkan kontrak Joint Enterprise Defense Infrastructure (JEDI) senilai USD 10 miliar yang telah diberikan kepada Microsoft pada 2019.
Dilansir dari Forbes, Minggu (11/7/2021), Amazon mengajukan gugatan setelah keputusan itu, menuding Donald Trump menerapkan tekanan yang tidak pantas untuk melecehkan perusahaan tersebut.
Trump memiliki sejarah atas serangan verbal terhadap Bezos, yang juga memiliki The Washington Post.Sementara itu, waktu senggang Jeff Bezos akan menjadi lebih intens pada 20 Juli ketika ia melakukan penerbangan luar angkasa sebagai lewat agenda eksplorasi ruang angkasa Blue Origin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Andy Jassy Resmi Jadi CEO Gantikan Jeff Bezos,
Andy Jassy resmi menjabat sebagai CEO Amazon baru pada Senin, 5 Juli 2021. Ia menduduki posisi CEO tepatnya 27 tahun setelah Jeff Bezos mendirikan Amazon pada 5 Juli 1994. Andy Jassy bersama Amazon.com selama 24 tahun, dan ia membangun Amazon Web Services Business.
Sementara itu, Jeff Bezos menduduki posisi Chairman, pemegang saham terbesar. Pada awal pekan, saham Amazon naik 4,2 persen ke posisi USD 3,567.6 ke posisi tertinggi sepanjang masa. Saham Amazon telah naik 12 persen sepanjang tahun berjalan. Demikian mengutip Barrons, ditulis Rabu (7/7/2021).
Angka ini lebih rendah dibandingkan kinerja indeks S&P 500 naik 15 persen. Saham Amazon telah reli sekitar 19 persen pada tahun lalu. Berdasarkan data Dow Jones, saham Amazon mencatat kinerja terbaik di indeks S&P 500 dan Nasdaq pada Selasa pagi, 6 Juli 2021.
Sebelumnya, Pendiri Amazon Jeff Bezos mengundurkan diri sebagai CEO pada Senin, 5 Juli 2021. Ia menyerahkan kendali ketika Amazon menavigasi tantangan dunia yang berjuang untuk keluar dari pandemi COVID-19.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa, 6 Juli 2021, Andy Jassy, yang menjalankan bisnis komputasi cloud Amazon, disebut menggantikan Jeff Bezos.
Perubahan tersebut diumumkan secara resmi pada Februari mendatang. Bezos, pemegang saham terbesar Amazon dengan nilai saham sekitar USD 180 miliar atau sekitar Rp 2.605 triliun (asumsi kurs Rp 14.473 per dolar AS), masih akan memegang kendali atas perusahaan yang dimulai dari garasinya di Seattle pada 1995.
Dia mengambil alih peran sebagai ketua eksekutif, dengan rencana untuk fokus pada produk dan inisiatif baru. Jassy akan mengambil alih perusahaan senilai USD 1,7 triliun atau sekitar Rp 24.594 triliun, yang mendapat manfaat besar dari pandemi karena pelanggan semakin bergantung pada belanja online. Pada saat yang sama, Amazon menghadapi tekanan dari tenaga kerja.
Perusahaan mengalahkan upaya pekerja untuk berserikat di gudang Alabama awal tahun ini, tetapi menghadapi tantangan yang lebih berat saat International Brotherhood of Teamsters meluncurkan upaya yang lebih luas untuk menyatukan pekerja Amazon.
Dalam sebuah posting blog kepada karyawan awal tahun ini, Jeff Bezos mengatakan dia berencana untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk proyek sampingan, termasuk perusahaan eksplorasi ruang angkasa Blue Origin, inisiatif filantropinya, dan mengawasi The Washington Post yang dia miliki.
Advertisement