Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menjungkirbalikan perekonomian dan bisnis di seluruh dunia. Namun, kondisi itu dijadikan peluang oleh pemilik restoran di Belanda, Robbert Jan de Veen untuk membuat burger termahal di dunia. Hasil penjualannya untuk amal.
Burger yang dinamakan Golden Boy itu dijual seharga 5.000 Euro atau Rp86 juta pada 28 Juni ke konglomerat yang berbasis di Belanda Remia International. Burger itu kemudian dimakan oleh Rober Willemse, Ketua Asosiasi Makanan dan Minuman Kerajaan Belanda, melansir dari laman The Nation, Sabtu, 10 Juli 2021.
Baca Juga
Advertisement
Burger ditumpuk tinggi itu terbuat dari berbagai bahan mahal. Bahan-bahannya adalah daging sapi Wagyu Jepang, kaviar Beluga, kepiting raja Alaska, dan truffle putih, sementara rotinya dilapisi daun emas yang bisa dimakan.
Veen menyumbangkan hasil penjualan ke organisasi non-profit yang membantu bank makanan di Belanda. Sumbangan senilai Rp86 juta itu untuk membantu badan amal membeli hampir 1.000 paket makanan untuk orang yang membutuhkan.
"Restoran tutup dan tidak ada kompetisi makanan karena pandemi. Meskipun layanan takeaway makanan kami aktif, saya merasa tertekan. Saya merasa tidak enak melihat penderitaan massa dan situasi suram industri restoran," kata Veen yang memiliki restoran De Daltons di desa Voorthuizen di provinsi Gelderland, Belanda.
"Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membuat burger termahal di dunia dan menyumbangkan seluruh pendapatan untuk amal untuk berbuat baik bagi masyarakat."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Burger Termahal di Dunia
Veen meneliti arsip dari Guinness World Records dan menemukan bahwa rekor saat ini untuk burger paling mahal ditetapkan pada 2011 oleh sebuah restoran di Oregon, di AS. Burger itu berharga 4.200 Euro atau Rp72 juta dan beratnya 35,4 kg.
"Itu jelas bukan untuk satu orang. Jadi, saya pikir saya bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Itu benar-benar sebuah tantangan untuk membuat hidangan mahal untuk satu orang,” kata Veen.
Butuh lebih dari lima bulan untuk menyelesaikan bahan dan bereksperimen dengan berbagai resep. Pada hari terakhir, dia membutuhkan waktu hampir sembilan jam untuk menyiapkan burger yang dinamakan Golden Boy.
Advertisement
Cari Pembeli Kedua
Veen menjelaskan, bahan-bahannya saling melengkapi dengan sangat baik dan rasanya sangat kuat. Meskipun burger ini sangat mahal, mereka yang makan tetap harus menggunakan tangan karena hanya itu cara makan burger.
Upaya rekor dunia Veen saat ini sedang ditinjau oleh Asosiasi Rekor Dunia Resmi yang berbasis di Barcelona. Ia mengatakan bahwa memecahkan rekor dunia merupakan impiannya sejak kecil.
"Ini adalah tahun yang sulit dengan Covid, tetapi masa-masa indah ada di depan untuk seluruh industri perhotelan dan ini adalah awal yang baik,” kata Veen. Veen, yang menjalankan restoran yang dimulai oleh orangtuanya 30 tahun lalu, sekarang sedang mencari pembeli kedua Golden Boy.
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19
Advertisement