Liputan6.com, Jakarta - Saat membawa mobil, kerap kali ada penumpang yang merasakan mual. Hal ini lumrah terjadi lantaran gaya berkendara seseorang yang terkesan ugal-ugalan.
Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan aman di dalam mobil, ada baiknya Anda mengetahui perihal faktor apa saja yang membuat penumpang mual saat Anda membawa mobil.
Advertisement
"Mual itu terjadi karena dinamika kendaraan. Dinamika itu seperti goncangan yang timbul dari cara berkendara ataupun medan yang dilintasi, dan terkait dengan G-Force yang terlalu banyak," buka Anjasara Wahyu, dari Harmoni Safety Center, Pelatihan K3 & Keselamatan Berkendara, ketika dihubungi Liputan6.com.
Agar efek mual tidak dirasakan oleh penumpang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Menurutnya, kondisi jalan berkelok serta akselerasi dan deselerasi kendaraan memiliki peran yang penting agar penumpang tidak merasa mual.
"Kalau misalkan berkendara membuat penumpang mual, solusi yang bisa dijalankan adalah kita lihat dan prediksi tikungan di depan seperti apa. Kita juga harus memperlambat laju kendaraan atau melakukan deselerasi, jauh sebelum tikungan," tambah Anjasara.
Jaga Jarak dengan Kendaraan Depan juga Harus Diperhatikan
Selain itu, faktor jaga jarak juga menentukan dinamika mobil. Menurutnya, untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang usahakan untuk memberi jarak tiga detik dari mobil yang ada di depan.
"Selanjutnya adalah jaga jarak. Jaga jarak ideal itu 3-4 detik dr kendaraan depan, agar tidak melakukan akselerasi atau deselerasi secara mendadak. Hitungan detiknya bukan satu, dua tiga. Tapi cara menghitungnya adalah seribu satu, seribu dua, seribu tiga dan seterusnya," bebernya.
Advertisement