Liputan6.com, Jakarta Artis penyanyi Lenggie Basrani Sukarya merilis single bertajuk “Tiada Batas”. Single ini akhirnya muncul setelah dua bulan diproses. Sebuah proses musikal yang unik sekaligus menyenangkan. Bagaimana tidak, berbagai pihak melebur untuk mendukung lahirnya singgel ini.
“Yang bikin saya surprise adalah ketika music producer saya, mas Seno M. Hardjo memilih musisi muda, Assalova Schissandra, untuk menjadi Arranger di lagu ini,” ujar Lenggie Sukarya dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Advertisement
Lenggie mengaku, awalnya agak ragu. Pasalnya, beberapa nama Arranger sudah ada di kepala dirinya dan Seno M. Hardjo.
“Tapi menyimak secara keseluruhan karya Assalova – saya yakin, lagu saya akan mendapat tata arransemen yang indah,” ujar Lenggie.
Setelah workshop by phone beberapa malam secara kontinyu, keduanya akhirnya klik untuk menggarap arransemen lagu ini.
“Saya di Bali dan Assa di Purwokerto. Ternyata kerja jarak jauh bukan kendala lagi,” ujar Lenggie lega.
Cocok
Secara personal Lenggie X Assalova menemukan apa yang mereka dambakan. Assalova lantas mendapuk sahabatnya Andrea Bayu, untuk menggarap 2 versi arransemen untuk “Tiada Batas”. Mengapa sampai 2 versi, Assa?
“Kak Lenggie ngusulin begitu. Yang mendasar memang beat musiknya. Elemen musik yang lain, kurang lebih sama,” ujar Assa.
“Bang Seno yang tetap memilih, mana arransemen yang dipakai. Saya dan mba Lenggie percaya penuh, karena bang Seno day by day bergaul dengan elemen produksi musik yang kekinian,” ujar Assalova yang baru saja merilis album penuh berisi 9 lagu.
“Bukan mau sok kekinian lantas latah memproduced musik seperti itu. Tapi mencoba menengok apa yang sedang diminati music lover dan juga tetap mempertahankan elemen produksi musik yang bervitamin,” tambah Seno M. Hardjo.
Advertisement
Dikenal
Seno M. Hardjo. dikenal selama ini memproduksi musisi senior Dian Pramana Poetra, Harvey Malaihollo, hingga yang muda, seperti Brianna Simorangkir, Kamasean Matthews, Rando Sembiring, Fadil Jaidi, Barsena Bestandhi hingga Sara Fajira.
Lenggie Sukarya tentu masuk kategori yang muda. “Meski saya pernah bekerja sama dengan musisi senior, termasuk mas Dian Pramana Poetra dan Elvyn G. Massasya.
“Tiada Batas” adalah lagu dengan tema lirik tentang pencarian cinta. Menurut Lenggie proses mencari cinta penuh dengan lika liku yang sedih, haru, terluka, terhempas, pasrah namun optimis dan bangkit dari keterpurukan. Lalu Tuhan menerbitkan aura suka cita dan cinta sejati yang sebenarnya. Pengalaman pribadi kah ini, Lenggie?
Personal
“Lagu lagu yang saya tulis itu personal. Bisa saya yang ngalamin tapi bisa juga hasil curhatan para saudara, sahabat dan handai taulan,” ujar Lenggie, yang berharap sebuah karya musik bisa menginspirasi orang lain untuk terus optimis menjalani kehidupan ini.
“Buat saya, lagu akan sangat bijak jika bisa berguna buat yang mendengar dan menyimak,” pungkas keponakan desainer Ghea Sukarya Panggabean ini.
Advertisement