Liputan6.com, Jakarta - Di zaman yang serba teknologi ini, banyak orang tua mesti dihadapkan pada kondisi anak yang lebih senang bermain gadget dibandingkan membaca buku. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, mereka sering melihat orang tuanya kerja di rumah dengan memegang gadget seharian.
Hal itu menjadi pemandangan sehari-hari bagi anak-anak. Namun, apakah kecintaan anak-anak generasi sekarang terhadap gadget harus dibiarkan? Bagaimana orangtua menyikapinya?
Baca Juga
Advertisement
Dalam acara 'Kami Meet Up', Sabtu 10 Juli 2021, pegiat literasi anak, Rahma Djati membagikan cara membuat anak mencintai buku seperti mereka cinta dengan gadgetnya. “Mindset yang kita luruskan dahulu pertama kali sebelum kita mengajak anak untuk senang sama buku, bahwa buku tidak bermusuhan dengan gadget, gadget bukan sesuatu yang harus kita musuhi,” ujarnya.
Maka dari itu, ia mengatakan orang tua harus kenal dahulu risiko dari bermain gadget. “Kita memang tidak memusuhi gadget tapi kita harus kenal dahulu risikonya kalau kita kasih gadget berlebih ke anak itu apa, karena dengan kenal risikonya kita jadi bisa ngerem mana yang harus kita batasi,” katanya.
Rahma mengatakan saat bermain gadget tubuh anak cenderung diam dan otaknya pasif, padahal masa kanak-kanak adalah saat di mana tubuh mereka aktif bergerak.
“Anak itu pasif ketika mereka berhadapan dengan gadget, beda dengan membaca, ketika membaca anak mendengarkan kita bercerita, anak melihat gambar, sel-sel di otak anak ini akan membentuk neuron baru yang memvisualisasikan apa yang dibacakan,” katanya.
Risiko selanjutnya yakni anak gagap sosial, saat berkumpul mereka asik sendiri dengan gadgetnya dan tidak berkomunikasi dengan yang lainnya, sehingga saat bertemu orang mereka akan kaku. serta komunikasi kepada orang tuanya juga jadi sedikit. Mereka akan menjawab pertanyaan orangtua dengan sekadarnya saja.
Keseringan bermain gadget pun membuat anak menjadi pemarah. Ketika gadget kesayangan mereka diambil mereka merasa kebahagiaannya direnggut. Terakhir anak menjadi punya banyak guru yang orang tua sendiri tidak tahu benar atau tidaknya apa yang diajarkan kepada anaknya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Dilarang, tapi Dibatasi
Rahma mengatakan pemakaian gadget bukan dilarang tetapi dibatasi. Ketika anak ingin memakai gadget, ia mengatakan orang tua harus ingat 3D, yaitu dibutuhkan, didampingi, dan dipinjamkan.
Orang tua boleh memberikan gadget jika benar-benar diperlukan seperti untuk belajar dari rumah. Orang tua pun dapat menginstal berbagai aplikasi belajar, sehingga saat bermain gadget mereka juga belajar.
Saat anak sedang bermain gadget orang tua wajib untuk mendampinginya. Rahma mengibaratkan membiarkan anak asyik dengan gadget tanpa pendampingan seperti membiarkan mereka keliling dunia sendirian.
Yang perlu diingat lagi, gadget yang mereka mainkan adalah dipinjamkan bukan dibelikan. “Ketika anak punya handphone sendiri mereka merasa punya dan lebih susah membuat batasan,” ujarnya.
Advertisement
Cara Membuat Anak Mencintai Buku
Sebelum memulai membiasakan anak membaca buku, ia mengatakan orang tua harus menentukan nilai apa yang ingin diinstal kepada anak. Ia mencontohkan bila value yang diinstal ingin mengenalkan Rasulullah SAW. Maka, selanjutnya orang tua harus memilih buku yang selaras dengan value tersebut. Ketika sudah ada bukunya, kenalkan dan bacakan kepada anak seasyik mungkin.
“Pisahkan kegiatan belajar membaca tulisan dengan membacakan buku, biar anak senang dan nyaman dulu, karena ketika kita membacakan buku kita sedang mengajak anak mencintai buku, cinta sama ilmu, bukan ngajar anak bisa baca,” terangnya.
Bila ia ingin mengeksplor bukunya sendiri, maka temani anak, sehingga saat mereka bertanya orang tua selalu siap untuk mereka. Ia mengatakan PR besar bagi orang tua yakni hadir dengan utuh. “Hadir dengan utuh itu tidak disambi-sambi. Kita menyediakan diri untuk membantu anak menjawab semua keingintahuan anak,” katanya.
Menurutnya buku itu seperti sayur yang harus dikenalkan pelan-pelan agar mereka suka, sementara gadget seperti chicken nugget yang pastinya sudah anak suka. Di penghujung acara ia menyampaikan bahwa jadikan buku sebagai pilihan saat anak lelah bermain. “Jadikan buku seasyik mainan, jadikan buku seasyik gadegtnya,” tutup Rahma. (Jihan Karina Lasena)
9 Gadget yang Wajib Dibawa Saat Mudik
Advertisement