Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, sudah ada 27 ISO tank oksigen yang disalurkan perusahaan-perusahaan BUMN untuk memenuhi kebutuhan oksigen di masa pandemi covid-19.
“Setelah kemarin ada 21 ISO Tank, Sabtu 10 Juli kita dapat 6 ISO Tank lagi dari Balikpapan yang akan langsung disalurkan ke Rumah Sakit di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Total sudah 27 ISO Tank oksigen disalurkan oleh perusahaan-perusahaan BUMN, yang dapat memenuhi kebutuhan sekitar 540 ton oksigen,” kata Erick dikutip dari akun resmi instagramnya @erickthohir, Minggu (11/7/2021).
Advertisement
Menurutnya, saat ini kebutuhan oksigen untuk menyelamatkan rakyat yang berjuang melawan covid-19 begitu tinggi. Oleh karena itu, dia meminta Armada Pertamina untuk segera menyalurkan oksigen ke RS menggunakan ISO Tank.
“Tentu yang tidak kalah pentingnya yang hari ini untuk ketersediaan oksigen, kita tidak memproduksi oksigen untuk keperluan medis, tetapi fasilitas yang kita punya sekarang kita rubah sebagian untuk keperluan medis,” ujarnya.
Di samping itu, Erick memaklumi kesulitan-kesulitan yang dihadapi direksi. Kendati begitu, jangan segan-segan untuk melibatkan Kementerian BUMN, bahkan dari Komisi VI DPR sendiri sangat mendukung daripada transformasi itu.
“Nah tidak lain kita ingin mendukung daripada kebutuhan oksigen yang saat ini cukup memprihatinkan,” imbuhnya,
Menteri Erick menekankan kepada seluruh direksi BUMN bahwa harus berorientasi kepada layanan bukan birokrasi. Dia mengajak agar semua pihak jangan pernah lelah ketika harus membantu rakyat harus dibuktikan dengan kekonkritan.
“Mohon dukungannya untuk mempermudah penyediaan sampai dengan distribusi ke Rumah Sakit, untuk diterima pasien yang membutuhkan. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan. Aamiin,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menkes Budi: Kebutuhan Oksigen Disiapkan sampai 2.400 Ton per Hari
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kebutuhan oksigen disiapkan sampai 2.400 ton per hari. Perhitungan ini mengingat kebutuhan oksigen untuk penanganan COVID-19 semakin meningkat setiap hari.
Kebutuhan oksigen sebelumnya sekitar 400 ton per hari. Namun, setelah terjadi lonjakan kasus COVID-19 saat ini, kebutuhan oksigen naik tajam, bergerak ke 800 ton per hari. Bahkan mencapai 1.000 ton per hari.
“Yang kami sekarang sedang mempersiapkan, berdasarkan perhitungan, kami mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai 2.400 ton per hari,” ujar Budi Gunadi saat konferensi pers PPKM Darurat di Luar Jawa-Bali pada Jumat, 9 Juli 2021.
"Kami sudah mempersiapkan, bagaimana akan mensuplai kebutuhan oksigen sebanyak itu untuk masing-masing rumah sakit yang ada di Jawa dan Bali. Nanti akan kita replikasi sistemnya untuk rumah sakit yang ada di luar Pulau Jawa."
Baca Juga
Untuk memantau ketersediaan oksigen, Budi Gunadi Sadikin menekankan, setiap provinsi, terutama di Pulau Jawa akan membentuk Satgas Oksigen.
"Tugasnya, Satgas Oksigen ini akan mendata menggunakan sistem akan disiapkan Kemenkes," lanjutnya.
"Nanti Satgas Oksigen akan berhubungan dengan Satgas di kantor pusat, yang akan menghubungkan, antara kebutuhan masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen-produen yang ada di Indonesia."
Pemerintah juga berupaya dengan impor oksigen. "Bahkan kalau memang memerlukan. kita akan melakukan impor oksigen," imbuh Menkes Budi Gunadi.
Pemerintah juga menerima bantuan dari Singapura, Australia, dan Tiongkok yang terdiri dari sarana dan prasarana kesehatan di antaranya ventilator, tabung oksigen kosong, oksigen konsentrator, dan lainnya.
Advertisement