3 Juta Dosis Vaksin Moderna Akan Digunakan untuk Vaksinasi RI dan Booster Tenaga Kesehatan

Vaksin Moderna pemberian AS yang tiba di Indonesia akan digunakan sebagai berikut

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Jul 2021, 13:40 WIB
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo perusahaan biotek Moderna, Paris, Prancis, 18 November 2020. Vaksin COVID-19 buatan Moderna diprediksi segera lolos BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA). (JOEL SAGET/AFP)

Liputan6.com, Banten - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, berterimakasih kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS) atas pengiriman 3 juta dosis vaksin Moderna ke Indonesia pada Minggu, 11 Juli 2021.

Menurut Menkes Budi, AS akan mengirimkan vaksin Moderna sebanyak 4,5 juta dosis secara bertahap.

"Vaksin Moderna sama seperti vaksin mRNA lainnya, merupakan vaksin dengan efikasi yang tinggi, yang sudah terbukti cukup ampuh digunakan di Amerika Serikat untuk bisa menekan laju penularan COVID-19," kata Menkes saat Kedatangan Vaksin COVID-19 Tahap 20 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, disiarkan di saluran Youtube Sekretariat Presiden.

Selain digunakan untuk suntikan pertama dan kedua bagi rakyat Indonesia, lanjut Budi, vaksin Moderna secara khusus akan digunakan sebagai booster atau suntikan ke-3 bagi para tenaga kesehatan di Indonesia.

Sebab, saat ini, tenaga kesehatan tengah mengalami tekanan yang luar biasa, terutama di gelombang ke-2 dari pandemi COVID-19.

"Sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," ujarnya.

 

Simak Video Berikut Ini


Program Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Pekerja mengemas box berisi vaksin Moderna COVID-19 untuk pengiriman di pusat distribusi McKesson di Olive Branch, Mississippi, AS, Minggu (20/12/2020). Pemerintah federal berencana selama seminggu mendistribusikan total 7,9 juta dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer Inc. (AP Photo/Paul Sancya, Pool)

Lebih lanjut Menkes Budi, mengatakan, program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah berjalan cukup cepat akhir-akhir ini. Berdasarkan data terakhir yang Budi peroleh, disebutkan bahwa Indonesia sudah menebus 50 juta suntikan, dan mencapai 52 juta suntikan.

"10 juta pertama kita capai dalam delapan minggu, 10 juta berikutnya dalam waktu empat minggu, dan sebagai informasi bapak ibu 10 juta yang terakhir sudah kita capai dalam 12 hari," katanya.

Sehingga, diharapkan pemerintah bisa terus menerus menambah jumlah suntikan dan orang yang disuntik ke depannya supaya lebih cepat lagi.

"Per kemarin (Sabtu, 10 Juli 2021) sudah 38 juta rakyat Indonesia mendapatkan vaksinasi yang pertama atau 20 persen dari total target populasi suntik yaitu sebesar 181,5 juta," kata Budi.

"Di bali, sudah lebih dari 70 persen rakyatnya menerima suntikan yang pertama. Demikian juga DKI jakarta sudah lebih dari 50 rakyatnya mendapatkan suntikan pertama," Budi menambahkan.

Menurut Menkes Budi, hal tersebut suatu prestasi yang comparable (sebanding) dari banyak negara-negara bagian atau provinsi-provinsi atau kota-kota di negara maju di seluruh dunia untuk bisa 70 persen atau lebih dari 50 persen mendapatkan suntikan vaksin yang pertama.

"Kita harapkan dengan datangnya Moderna ini, kita bisa memercepat suntikan ini. Dari 363 juta dosis yang harus kita suntikan, di Juni kita menerima 70 juta dosis. Jadi, di semester kedua akan ada lebih dari 290 dosis yang datang yang harus kita suntikan dalam enam bulan," katanya.

"Jadi, laju penyuntikannya akan jauh lebih cepat," Budi menekankan.


Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian?

Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya