Liputan6.com, Garut - Sepekan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di Garut, Jawa Barat, belum mampu menekan angka kematian pasien Covid-19, meskipun saat bersamaan mobilitas warga mulai menurun.
“Ternyata kita (dalam mobilitas) ada pengurangan tapi di berbagai pihak belum signifikan," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Garut, Sabtu (10/7/2021).
Baca Juga
Advertisement
Data terbaru Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat, jumlah kasus positif hingga Sabtu (10/7/2021) bertambah 246 orang, angka itu masih lebih tinggi dibanding kesembuhan yang hanya mencapai 159 orang. Sementara total kasus pasien Covid-19 meninggal dunia mencapai 960 orang. Total angka positif Covid-19 mencapai 21.123 orang.
Menurutnya, sepekan sejak pelaksanaan PPKM Darurat di Garut, mobilitas massa mulai menunjukan angka penurunan, meskipun masih terbilang rendah. Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinskes ) Garut, angka kematian Covid-19 di di Garut masih tinggi.
“Nah ini akan kita lakukan terus gerakan-gerakan untuk membatasi kegiatan masyarakat secara profesional dan humanis,” kata dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sanksi dan Denda
Untuk menekan penyebaran Covid-19, Satgas Covid bakal terus melakukan penegakan hukum dengan berbagai sanksi dan denda, agar mampu menekan tingginya kasus positif dan kematian pasien Covid-19 di Garut hingga saat ini.
Selain itu, Rudy mengajak kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat, sehingga mampu menekan kasus penyebaran Covid-19 di Garut.
“Tentu saya berharap ini menjadi perhatian seluruh masyarakat, bahwa sekarang ini isolasi mandiri di rumah atau isolasi mandiri yang disediakan oleh pemerintah di Rusun dan Islamic Center akan ditingkatkan kualitasnya,” pinta dia.
Untuk menekan antrian, Rudy mengintruksikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet tetap siaga 24 jam. Selain itu, RSUD telah melakukan 500 bed tambahan untuk menyelamatkan pasien yang terpapar Covid-19.
Ihwal kekhawatiran meningkatnya pasien Covid-15 saat pelaksanaan Idul Adha, yang berbarengan dengan hari terakhir PPKM Darurat berlangsung, Rudy menyatakan telah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut untuk menerapkan prinsip kedaruratan.
“Tentu kita berharap kondisi ini bisa dilaksanakan dengan baik,” kata dia.
Advertisement