Soal Vaksinasi Berbayar, Wagub Jakarta: Warga Masih Bisa Dapat Vaksin Gratis

Riza menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jakarta sampai saat ini masih berjalan sesuai target, di mana hampir ribuan orang mendapat vaksin setiap harinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jul 2021, 18:24 WIB
Vaksin Sinopharm sebanyak satu juta dosis tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 11 Juni 2021. (Foto: Kemkominfo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan adanya pelayanan vaksinasi Covid-19 berbayar seharga Rp879.140 per orang. Vaksinasi berbayar menggunakan vaksin Sinopharm dari PT Kimia Farma untuk dua kali dosis penyuntikan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak mau berkomentar lebih jauh karena hal tersebut merupakan keputusan dari pemerintah pusat.

"Ya itu nanti jadi kebijakan pemerintah pusat," kata Riza, Minggu (11/7/2021).

Dia mengatakan, sejauh ini masyarakat masih dapat mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19 gratis yang diberikan oleh pemerintah. Seperti di Jakarta, masyarakat hanya cukup membawa KTP atau mendaftar melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki).

"Sejauh ini masyarakat bisa mendapatkan vaksin secara gratis tidak perlu bayar, datangi, ajukan melalui aplikasi Jaki, gratis tidak perlu bayar," kata Riza.

Riza menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jakarta sampai saat ini masih berjalan sesuai target, di mana hampir ribuan orang mendapat vaksin setiap hari.

"Percepatan vaksin sebagaimana yang ditargetkan pemerintah pusat, Jakarta setidaknya akhir Agustus bisa mencapai 7,5 juta. Kita akan menyelesaikan di 8,5 juta tidak sampai akhir tahun ebih cepat dari target semula, semua akibat dukungan elemen masyarakat," ucap Riza.

Adapun sejak dimulainya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal di Jakarta, telah mencapai 7.374 dosis sampai dengan Sabtu 10 Juli 2021. Jumlah tersebut terbagi dalam dosis pertama mecapai 63 persen dan dosis kedua 22,1 persen.

"Kami optimistis bahwa target yang diminta Pak Jokowi bisa memenuhi. Setiap hari ditargetkan 100 ribu, kami bisa memenuhi bahkan bisa sampai 135 ribu bahkan bisa sampai 150 ribu per hari," kata Riza.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gelar Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Kimia Farma Gunakan Vaksin Sinopharm

Sekotak vaksin COVID-19 terlihat saat proses produksi di bengkel pengemasan selama tur media di kantor pusat Sinopharm di Beijing pada 26 Februari 2021. The Beijing Institute of Biological Products mengembangkan vaksin corona dari virus yang sudah dilemahkan. (Noel Celis/AFP)

PT Kimia Farma Tbk menggelar vaksinasi gotong royong individu berbayar mulai Senin, 12 Juli 2021. Adapun vaksin Covid-19 yang akan dipakai dalam pelaksanaan vaksinasi individu ini adalah vaksin Sinopharm.

"Vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Gotong Royong tersebut adalah vaksin Sinopharm," kata Sekretaris PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno Putro saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (11/7/2021).

Vaksinasi Gotong Royong individu ini sejalan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Dalam vaksinasi gotong royong perusahaan, vaksin yang digunakan adalah Sinopharm dan CanSino.

Sebagai informasi, harga dari vaksinasi gotong royong berbayar di ini sebesar Rp 321.660 per dosis dan harga layanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Sehingga, total masyarakat harus membayar Rp 439.570 untuk satu kali suntikan vaksin.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali suntikan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh. Dengan begitu, masyarakat harus merogoh kocek Rp 879.140 untuk dua dosis vaksin Sinopharm.

Langkah BUMN farmasi ini menyediakan vaksinasi berbayar karena berdasarkan riset beberapa lembaga, terdapat permintaan dari kelompok masyarakat yang ingin vaksinasi secara individu agar segera mendapat perlindungan kesehatan pribadi.

Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansyuri menyatakan, Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal (herd immunity). Hal ini agar pemulihan perekonomian nasional dapat berjalan lebih cepat.

Di tahap awal program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik. Namun, secara perlahan Kimia Farma akan memperluas jangkauan itu, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya