Cegah Serangan Taliban, Otoritas Afganistan Pasang Sistem Anti-Rudal di Bandara

Otoritas Afganistan memasang sistem anti-rudal di Bandara Kabul untuk mencegah roket - di tengah Kemajuan cepat Taliban dalam mengendalikan lebih banyak wilayah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jul 2021, 09:06 WIB
Seorang wanita menjemur pakaiannya di atap yang menghadap kota Kabul di Kabul, Afghanistan (28/11/2019). Puluhan ribu warga Afghanistan yang terlantar secara internal tinggal di kamp-kamp, yang kekurangan fasilitas dasar, di Afghanistan. (AP Photo/Altaf Qadri)

Liputan6.com, Kabul - Otoritas Afganistan mengatakan pada Minggu 11 Juli 2021 bahwa mereka telah memasang sistem anti-rudal di Bandara Kabul untuk mencegah roket masuk.

Upaya pencegahan itu dilakukan ketika kelompok Taliban terus melakukan serangan besar-besaran di seluruh negeri.

"Sistem pertahanan udara yang baru dipasang telah beroperasi di Kabul sejak pukul 02.00 pagi pada hari Minggu," kata Kementerian Dalam Negeri Afganistan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (12/7/2021).

"Sistem ini telah terbukti berguna di dunia dalam menangkis serangan roket dan rudal," jelas pernyataan itu.

Amerika Serikat dan sekutunya akan mengakhiri misi militer mereka di Afganistan pada akhir Agustus 2021, bahkan ketika pemberontak mengatakan bahwa mereka sekarang menguasai 85 persen negara tersebut - klaim yang tidak dapat diverifikasi secara independen dan dibantah oleh pemerintah.

Kemajuan cepat Taliban untuk mengendalikan lebih banyak wilayah di Afganistan dalam beberapa pekan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan ibu kota dan bandaranya, ditambah dengan NATO yang ingin mengamankan rute keluar penting bagi diplomat asing dan pekerja bantuan.


Teknologi Sistem Pertahanan di Bandara Afghanistan

Petugas keamanan menghentikan pengendara mobil saat Hari Raya Idul Fitri di pos pemeriksaan di Kabul, Afghanistan, Minggu (24/5/2020). Taliban mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari dengan pemerintah Afghanistan setelah berbulan-bulan bertempur. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Tariq Arian mengatakan kepada AFP bahwa sistem pertahanan itu telah dipasang di bandara, sementara juru bicara pasukan keamanan Ajmal Omar Shinwari mengatakan sistem itu diberikan oleh "rekan asing kami".

"Ini memiliki teknologi yang sangat rumit. Untuk saat ini rekan-rekan asing kami mengoperasikannya sementara kami mencoba membangun kapasitas untuk menggunakannya," kata Shinwari, menambahkan bahwa dalam sepekan terakhir 1.177 anggota Taliban tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah.

Taliban secara teratur meluncurkan roket dan mortir di banyak pedesaan. Kelompok militan tersebut juga melakukan serangan serupa di ibu kota pada tahun 2020.

ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tahun ini di Pangkalan Udara Bagram, fasilitas militer AS terbesar di Afganistan, yang baru-baru ini diserahkan kepada pasukan Afganistan.


Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya