Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.
Satu di antaranya video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, Jawa Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita.
Advertisement
Video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan dua unit ambulans berwarna putih tengah berhenti di badan jalan. Terlihat juga mobil berwarna hitam yang disebut-sebut korban tabrakan ambulans.
Akun Facebook Dhita Paradhita juga menyebut bahwa ambulans tersebut sengaja berkeliling untuk menakut-nakuti warga Sukoharjo.
"Ambulance di Ngemplak Sukoharjo ugal2-an hingga nabrak mobil warga padahal kosong, saat diinterogasi ternyata disuruh muter2 bikin spy Warga panik.
Waduuh....ada2 aje nich klo Negare dipimpin oleh WNI yg bukan Negarawan .... malah AMBRUK dech
Makenye skrg Rakyat Indonesia itu hrs CERDAS & TANGKAS, jgn cume krn IMINGAN DUIT yg ga seberape itu NEGARE ini jadi AMBLAS," tulis akun Facebook Dhita Paradhita.
Video yang disebarkan akun Facebook Dhita Paradhita telah 33 kali direspons dan mendapat 25 komentar warganet.
Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil dan menakut-nakuti warga di Sukoharjo, Jawa Tengah ternyata tidak benar.
Faktanya, insiden tabrakan ambulans dengan mobil warga bukan di Sukoharjo, melainkan di Kudus. Ketika itu ambulans mengalami kecelakaan usai melaksanakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Kradenan, Purwodadi.
Kecelakaan bukan dipicu ambulans ugal-ugalan, melainkan mobil warga mengerem mendadak karena menghindari truk yang melintas. Sehingga mengakibatkan kecelakaan beruntun.
Selain video yang diklaim ambulans ugal-ugalan hingga menabrak mobil warga di Sukoharjo, terdapat video hoaks lainnya yang telah ditelusuri. Berikut rangkumannya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Video Gereja Bratayudha Tetap Laksanakan Ibadah Saat Ke Masjid Dilarang
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid.
klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid menampilkan seorang sedang merekam jalan dari dalam mobil, dalam video tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
"Di seputar daerah Bratayudha yang ada gereja, ini Cina semua lagi beribadah di gereja nih.Sementara orang-orang Islam, muslim tidak boleh ke masjid, itu di gereja mah wah banyak. Ini di Jalan Bratayudha saudara-saudara. Tolong diinformasikan nih"
Setelah ditelusuri, klaim video pelaksanaan ibadah di gereja daerah Bratayudha saat umat muslim dilarang ke masjid tidak benar.
Aktivitas warga dalam video tersebut bukan beribadah di gereja, melainkan kegiatan vaksinasi.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Gereja Katedral Jakarta Dibuka untuk Ibadah Tatap Muka Saat PPKM Darurat
Kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Twitter @Oppomeneh5 pada 4 Juli 2021.
Akun Twitter @Oppomeneh5 mengunggah video yang memperlihatkan pengendara mobil merekam situasi di depan Gereja Katedral Jakarta. Dalam video itu, si pengemudi mobil menyebut tidak ada spanduk penutupan gereja.
"Ada enggak tulisan ditutup sementara. Ada orang di dalam. Ada acara apa tahu, ada kawinan kayaknya," kata pengemudi tersebut.
Video tersebut kemudian dikaitkan dengan dibukanya Gereja Katedral Jakarta untuk ibadah tatap muka saat PPMK Darurat.
"#PenindasRakyatHarusTumbang
Mesjid ditutup sementara, KATEDRAL BUKA UNTUK IBADAH MINGGU. rezim kurang ajar," tulis akun Twitter @Oppomeneh5.
Konten yang disebarkan akun Twitter @Oppomeneh5 telah 507 kali dibagikan dan mendapat 175 komentar warganet.
Setelah ditelusuri, kabar tentang Gereja Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah tatap muka saat penerapan PPKM Darurat ternyata tidak benar. Faktanya, Gereja Katedral meniadakan ibadah tatap muka di Gereja Katedral selama PPKM diterapkan.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
PPKM Darurat Upaya untuk Menghalangi Hari Raya Iduladha 1442 H
Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim PPKM Darurat diberlakukan untuk menghalangi Hari Raya Iduladha 1442 H. Postingan ini ramai dibagikan sejak awal pekan ini.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Mudhor Djimbeperkussi. Dia mengunggah postingan video tersebut pada 5 Juli 2021.
Dalam video berdurasi 2 menit 52 detik itu terdapat narasi:
Iduladha,nanti ada Iduladha engga? rupanya ini jebakan-jebakan luar biasa kok sampai tanggal 20 Juli. Tanggal 20 ada Iduladha dan potong kurban nanti ada kerumunan. Rupanya ada upaya untuk menghalang-halangi supaya tidak Iduladha, Nauudzubillah Min Dzalik"
Selain itu di atas video terdapat narasi: "Covid 19 dan PPKM Darurat hanya propaganda Pemerintah, silahkan menilai sendiri"
Setelah ditelusuri, postingan video yang mengklaim PPKM Darurat diberlakukan untuk menghalangi Hari Raya Iduladha 1422 H adalah tidak benar. Faktanya PPKM Darurat diberlakukan karena lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air terutama karena adanya varian baru Virus Corona.
Baca selengkapnya di tautan berikut ini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.