Sepatu Langka Buatan Pendiri Nike Siap Dilelang, Diprediksi Terjual Rp17,4 Miliar

Sepasang sepatu langka ini merupakan babak penting dalam asal-usul merek Nike.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Jul 2021, 10:11 WIB
Sepasang 'logo prototipe' sepatu buatan tangan salah satu pendiri Nike, Bill Bowerman, dipajang sebelum dilelang di New York. (Selebaran/SOTHEBY'S/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sepasang sepatu trek buatan tangan salah satu pendiri Nike, Bill Bowerman, siap dilelang. Item yang menampilkan "logo prototipe" ini diperkirakan dapat terjual seharga 1,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) (Rp17,4 miliar), menurut Sotheby's, melansir laman CNN, Senin (12/7/2021).

"Sepasang sepatu langka yang dibuat pada 1960-an dan dimodifikasi pada awal 70-an ini merupakan babak penting dalam asal-usul merek Nike," kata Sotheby's dalam sebuah pernyataan. Sepatu ini awalnya dibuat untuk pelari cepat asal Kanada, sekaligus atlet Olimpiade, Harry Jerome.

"Sepatu ini menampilkan penggunaan empat logo prototipe yang menunjukkan Bill bereksperimen dengan konsep merek, dan kebetulan memiliki kemiripan yang luar biasa dengan Nike Swoosh," ungkap pernyataan Sotheby. "Sepatu ini menampilkan sol wafel di bawah setiap rangkaian track spike."

Itu merupakan inovasi penting pertama yang diperkenalkan Nike ketika meluncurkan Nike Moon Shoe di Olimpiade 1972. "Sangat sedikit sepasang (sepatu) yang tercatat masih ada. Salah satunya di Koleksi Khusus dan Arsip Universitas Perpustakaan Ksatria di Universitas Oregon," kata pihak perusahaan berbasis di New York tersebut.

Diceritakan bahwa inspriasi desain sol ini datang di meja sarapan Bowerman. Pada 1964, Bowerman yang merupakan pelatih atletik Universitas Oregon saat itu dan salah satu mantan atletnya, Phil Knight, mendirikan Blue Ribbon Sports.

Selama berbulan-bulan, Bowerman menyaksikan cleat logam atletnya "meninggalkan bekas" pada trek lari. Ia bertanya-tanya apakah ada sepatu yang bisa memberi traksi dalam cuaca buruk tanpa paku. Lalu, pada suatu Minggu pagi di tahun 1971, Bowerman dan istrinya sedang sarapan wafel ketika solusi akhirnya datang, dan "sol wafel" pun lahir.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bertepatan dengan Momen Olimpiade

Sepasang 'logo prototipe' sepatu buatan tangan salah satu pendiri Nike, Bill Bowerman, dipajang sebelum dilelang di New York. (Selebaran/SOTHEBY'S/AFP)

Pada 1978, Blue Ribbon Sports mengubah namanya jadi Nike, Inc. Segera setelah itu, perusahaan meluncurkan lini pakaian dan mengontrak Michael Jordan untuk kesepakatan dukungan.

Lelang juga akan menampilkan sepasang sepatu kets Converse Fastbreak yang dikenakan pemain NBA Jordan selama penyisihan Olimpiade 1984. Sepasang sepatu ini diperkirakan terjual 100 ribu dolar AS (Rp1,4 miliar).

Selain itu, ada juga "sepatu emas" bintang atletik Michael Johnson. Penawaran online akan dimulai pada 23 Juli, tepat di hari opening ceremony Olimpiade Tokyo 2020, di laman Sothebys.com.


Lonjakan Harga Lelang

Ilustrasi sepatu Nike Air Jordan 1. (dok. Foto Paul Volkmer/Unsplash)

Sebelumnya, pada lelang online akhir Juni 2021, hampir 30 pasang sneakers langka ditawarkan, dari prototipe Jordan hingga sampel edisi terbatas. Sepasang sampel merah dan hitam Air Jordan High 1s adalah barang tunggal termahal yang dilelang, terjual seharga 27,5 ribu dolar AS (Rp398 juta).

Lonjakan harga lelang ini dinilai mencerminkan pertumbuhan yang kuat dari pasar sekunder sneakers yang menurut perkiraan StockX sekarang bernilai 10 miliar dolar AS (Rp145 triliun). Angka ini diprediksi akan naik jadi hampir 30 miliar dolar AS (Rp435 triliun) pada 2030.

Pasalnya, semakin banyak kolektor yang berinvestasi di barang "deadstock" edisi terbatas. Derek Morrison, direktur senior StockX, menyambung, sepatu ini juga "harus baru dan belum pernah dipakai" karena bermaksud dijual kembali atau dipajang sebagai harta yang berharga.


Infografis Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya