Luhut: Kita Impor 40 Ribu Ton Oksigen Liquid, 50 Ribu Konsetrator

Selain 40.000 ton oksigen liquid, pemerintah juga mengimpor 50.000 oksigen konsetrator. Jumlah ini akan menambah stok oksigen konsetrator yang sudah ada di Tanah Air sebanyak 10.000.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2021, 15:16 WIB
Sebuah tabung terlihat di tempat pengisian Oxygen Medical di kawasan Jalan Minang Kabau, Jakarta, Senin (28/6/2021). Permintaan pengisian oksigen di agen tabung oksigen di Jakarta alami peningkatan seiring lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi dalam satu pekan terakhir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mengimpor 40.000 ton oksigen liquid untuk mengatasi krisis kesehatan di Indonesia akibat pandemi Covid-19.

"Kita proses impor 40.000 ton oksigen liquid untuk kita gunakan ke depan. Kita jaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," katanya dalam konferensi pers, Senin (12/7/2021).

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali ini menyebut, pemerintah belajar dari tren peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia sehingga mengimpor banyak oksigen. Seperti, tren kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan dan Inggris.  

"Kita lebih baik berjaga-jaga sehingga kita tidak kaget," ucap dia.

Selain 40.000 ton oksigen liquid, pemerintah juga mengimpor 50.000 oksigen konsetrator. Jumlah ini akan menambah stok oksigen konsetrator yang sudah ada di Tanah Air sebanyak 10.000.

Menurut Luhut, oksigen konsetrator ini akan dibagikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Itu akan kita pinjamkan ke rumah-rumah dan kalau sudah selesai dipakai bisa diambil. Itu bisa 5 liter jadi bisa dipakai selama 5 hari. Dan saya kira ini juga kalau insya Allah selesai kasus Covid masih bisa dibagikan ke rumah sakit kita," jelasnya.

Sebelumnya, Luhut mengklaim penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sangat terkendali. Ini disampaikannya usai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadannya, sangat-sangat terkendali," katanya dalam konferensi pers, Senin, 12 Juli 2021.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penanganan Covid-19 Terkendali

Luhut meminta pihak yang kerap menyatakan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak terkendali untuk menghadap dirinya.

"Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," tegas dia.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini mengakui penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia memiliki banyak persoalan. Namun, persoalan tersebut sedang diperbaiki dengan tertib.

"Presiden berikan direktif yang sangat jelas, dan presiden saya katakan, incharge di semua ini. Dan kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah. Semua kami putuskan secara terintegrasi," tandasnya.

Data Kementerian Kesehatan 11 Juli 2021, 2.527.203 orang di Indonesia positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 66.464 orang di antaranya meninggal dunia, 2.084.724 sudah sembuh dan 376.015 masih menjalani perawatan atau isolasi.

 

Reporter: Titin Supriatin 

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya