Saham KAEF Tetap Melambung meski Vaksinasi Berbayar Ditunda

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 12,38 persen ke posisi Rp 3.540 per saham pada Senin, 12 Juli 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jul 2021, 21:32 WIB
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat penguatan pada perdagangan Senin (12/7/2021). Saham KAEF masih menguat meski program Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar ditunda.

Mengutip data RTI, saham KAEF naik 12,38 persen ke posisi Rp 3.540 per saham. Saham KAEF naik 80 poin ke posisi Rp 3.230 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham KAEF berada di level tertinggi Rp 3.670 dan terendah Rp 3.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 26.005 kali. Total volume perdagangan 590.127. Nilai transaksi Rp 204,5 miliar.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, saham KAEF tetap menguat lantaran Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar hanya ditunda. Selain itu, perseroan juga masih mengerjakan untuk Vaksinasi Gotong Royong perusahaan. Menurut Wawan, biaya layanan dapat mendukung kinerja Kimia Farma.

“Karena belum dibatalkan, sekarang pun untuk vaksin gotong royong yang perusahaan dikerjakan oleh Kimia Farma. Biaya layanan bisa menjadi pemasukan tambahan untuk Kimia Farma,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Wawan mengatakan, prospek saham Kimia Farma masih menarik ke depan. Hal ini seiring euforia vaksinasi seiring perseroan juga sebagai anak usaha Bio Farma.

"Sebagai anak Bio Farma, KAEF dipandang akan diuntungkan misal sebagai distributor atau penyedia layanan dengan target vaksinasi seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

Meski demikian, Wawan menuturkan, valuasi saham Kimia Farma masih relatif mahal sehingga bila ada sentiment negatif dapat terkoreksi dalam.

"Price earning ratio (PER) 2.000, mahal sekali. Tapi ini menggunakan kinerja historis. Kalau masih banyak yang beli berarti percaya pendapatan KAEF akan meningkat tajam di masa depan," ujar dia.

Wawan pun menuturkan, lebih baik baik trading untuk jangka pendek terkait saham KAEF. "Karena seberapa jauh kenaikan profit ini belum terlihat dengan valuasi semahal itu wajar kalau harganya akan volatile,” kata dia.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memutuskan menunda  pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Program ini semula akan digelar pada Senin, 12 Juli 2021.

Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno menuturkan, pihaknya memohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya.

Dalam keterangannya, Ganti menuturkan, besarnya animo dan banyak pertanyaan yang masuk membuat manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu serta pengaturan pendaftaran calon peserta.

"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," 

Terkait peserta yang sudah mendaftar untuk program vaksinasi berbayar ini, Gantu menuturkan, pihaknya akan segera informasi lebih lanjut. “Akan segera kami informasikan lebih lanjut,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Emiten Farmasi Menguat

Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham emiten farmasi lainnya seperti PT Indofarma Tbk (INAF) juga menguat. Saham INAF naik 6,51 persen ke posisi Rp 3.270 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 4.896 kali dengan nilai transaksi Rp 26,9 miliar.

Lalu saham PT Phapros Tbk (PEHA) mendaki 4,27 persen ke posisi Rp 1.220 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 476 kali dengan nilai transaksi Rp 971 juta. Saham PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) menanjak 2,03 persen ke posisi Rp 2.510 per saham.

Selanjutnya saham PT Merck Tbk (MERK) naik 1,89 persen ke posisi Rp 3.230 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 77 kali dengan nilai transaksi Rp 153,8 juta. Saham PT Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) menguat 1,67 persen ke posisi Rp 1.520 per saham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya